chapter 3 ( 🐹x🐰 )

484 78 14
                                    

Sepertinya hari Minggu akan selalu jadi hari favorite untuk anak-anak dibelahan dunia mana pun . Sama halnya anak-anak panti yang selalu menunggu kedatangan hari Minggu karena mereka bisa bermalas-malasan di ruang televisi atau bahkan di kamar mereka . Ibu panti memberikan kebebasan untuk anak-anak asuhnya , setelah Senin sampai Sabtu beberapa diantara mereka harus sekolah , maka hari Minggu ibu panti biarkan anak-anak untuk melakukan hal yang mereka inginkan , seperti hobi misalnya , atau sekedar menonton kartun di televisi .

Begitu pun dengan seokjin dan Jungkook . Mereka tengah asik duduk-duduk beralaskan tikar di halaman belakang , tak lupa ada kak Naya juga yang ikut bermain .

" Kamu mau kak Naya kasih kado apa buat ultah nanti ? " Tanya Naya

" Hmm... Aku cuma mau Kita semua yang ada di panti diberi kesehatan dan kebahagiaan "

" Duh .. kookie dah gede sekarang , selain itu kookie mau apa ? Ada yg mau kookie beli ga ? " Tanya Naya lagi

" Ga ada , kookie ga perlu apa-apa lagi . Kak Naya simpan aja uangnya buat beli pakaian " jawab Jungkook . Naya yang mendengarnya tersenyum sekaligus terharu . Naya berpikir bagaimana jadinya kalau nanti seokjin sudah pergi dari panti asuhan ini .

" Kalo dari kak seokjin , kookie mau apa ? " Tanya seokjin

" Ga ada kak... Kookie ga mau apa-apa , beneran deh " jawab Jungkook sedikit kesal . Dalam pikirnya , ada apa dengan kak seokjin dan kak Naya ? Kenapa mereka kompak menawarinya hadiah ? Padahal setiap tahun dirinya tidak pernah mendapatkan kado kecuali kue dan kalau ada donatur yang datang . Terlalu Mencurigakan menurut Jungkook .

Selang beberapa menit , ibu panti pun ikut bergabung dan menanyakan perihal kado yang diinginkan Jungkook , andai dia bisa menjawabnya dengan gamblang , mungkin Jungkook akan mengatakannya dengan lantang " aku tidak ingin kado , aku hanya ingin kak seokjin tetap bersamaku , disampingku , itu saja ! "  Tapi lagi-lagi Jungkook tidak boleh egois , kakaknya harus bahagia , kakaknya harus bisa menggapai mimpinya selama ini . Urusan aku ? Itu gimana nanti .

===========================================

Sebuah mobil mewah berwarna hitam , berhenti tepat di depan pagar panti asuhan . Kaca mobil yang hitam membuat Jungkook tidak bisa melihat siapa didalamnya . Tak lama pintu mobil terbuka dan terlihat sosok wanita dewasa cantik dengan rambutnya yang panjang . Jungkook tidak asing dengan wajahnya . Tak lama seseorang terlihat keluar dari dalam mobil , kali ini seorang lelaki , tampan juga , keduanya terlihat serasi dan masih terlihat muda . Jungkook baru saja mengingat siapa kedua orang itu , tidak lain mereka adalah calon orang tua angkat seokjin .

Jungkook berdiri dan berinisiatif untuk menyapa calon orang tua angkat kakaknya tersebut .

" Selamat siang om dan Tante " sapa Jungkook ramah

" Selamat siang sayang , ibu pantinya ada ? "

" Ada Tante , om dan Tante mau bertemu ibu panti ya , mari masuk "

" Nama kamu siapa nak ? " Tanya yang pria

" Namaku Jungkook om " jawab Jungkook semangat

" Baiklah Jungkook , antarkan kami bertemu ibu panti yaa... " .

Lagi-lagi , Jungkook hanya bisa melihat dibalik jendela . Dia tidak bisa mendengar jelas apa yang mereka bicarakan. Namun samar Jungkook mendengar mereka menyebut " jemput " dan " dua hari lagi " apa maksudnya ? . Jungkook berusaha untuk membuka sedikit pintu agar bisa mendengar dengan jelas apa pembicaraan didalam , namun diurungkan karena sepertinya pembicaraan mereka sudah selesai . Jungkook pun berdiri di balik tembok , mencoba untuk sembunyi .

" Seokjin , bunda jemput 2 hari lagi yaa... Gapapakan ? Apa terlalu cepat ? " Tanya wanita dewasa itu

" Sebenarnya.... "

All About Us and Memories ( Jinkook )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang