♡34

213 42 24
                                    

☆☆

"Kok jadi cemberut?" goda Ratna.

Mulut Yasmine bungkam.

Ratna jadi semakin gemas saja. Dia semakin merapatkan diri dengan Yasmine, lalu-

Yasmine hampir memekik kaget kala badannya tiba-tiba sudah diangkat, dan Ratna dudukan diatas nakas meja.

"Sudah, dong..! Jangan cemberut lagi, hm?!" ujar Ratna.

Tapi Yasmine, bukannya mendengarkan, pandangannya malah jadi memperhatikan area rahang dan leher berkeringat Ratna. Dalam hati dia berkali-kali mengucap 'Oh my god', disertai kerongkongannya yang teras kering, sampai harus meneguk ludah.

Di sisi lain, Ratna merasakan tubuhnya berdesir aneh kala melihat dada Yasmine naik-turun kembang kempis, hingga membuat belahan buah dada itu nampak terlihat seolah sedang merayu birahi nya.

Sekarang kedua pasang mata saling memandang dengan keadaan yang sama-sama sayu.
Seolah telah saling paham, mereka berdua kompak menyatukan bibir, bersama hasrat yang terasa memburu hebat.

"Mmphhh.." Suara Yasmine ketika lidah Ratna mendominasi permainan lidah nya.

Kedua tangan Yasmine meremas rambut Ratna saat leher dan dada nya di ciumi si kekasih hingga meninggalkan jejak-jejak merah.

"R-ra Ratnaa.." lirih Yasmine.

Kepala Ratna menoleh.

"Apa kau bisa membuka kemeja mu?" tanya Yasmine.

Menuruti keinginan gadis nya, Ratna membuka satu persatu kancing kemeja, hingga nampaklah badan atletis nya yang sebagian hanya tertutupi kain kemeja itu.. lagi-lagi membuat Yasmine terkagum-kagum.

'How gorgeous..' decak kagum hati Yasmine.

"Kamu menyukainya?" tanya Ratna.

Kepala Yasmine mengangguk. Sembari tersenyum, tangan kanan nya mencoba menyentuh perut Ratna, perlahan demi perlahan. Merasakan bagaimana kerasnya perut si kekasih oleh otot-otot yang menyembul jelas ke permukaan, menyebabkan tubuhnya lemas. Seolah mentega yang sedang mencair.

Ratna mencuri kecupan di bibir Yasmine. Menciptakan senyuman manis terulas di bibir gadis itu.

Ungkap Yasmine, "Dadaku sesak, Ratna.. Tolong buka resleting bajuku!"

Setelah Yasmine balik badan membelakanginya, Ratna pindahkan dahulu posisi rambut Yasmine yang tergerai bebas, menjadi satu geraian di bahu sebelah kiri. Lalu dia buka resleting gaun tidur berwarna ungu muda itu. Maka selanjutnya, Ratna dibuat lemah oleh punggung halus Yasmine yang terekspos nyata sampai bagian pinggang sempit nya. Dan tanpa menunggu perintah lagi, Ratna lepas kaitan bra Yasmine. Menjadikan punggung Yasmine kini tak terhalang apapun lagi. Menggoda Ratna untuk menyusuri punggung itu dengan tangan dan bibirnya.

Panas-dingin. Begitulah yang tengah dirasakan Yasmine akan aksi Ratna yang tak berhenti mencumbu punggung, juga kedua tangan yang mulai nakal menggerayangi tubuhnya. Desahannya pun kini tidak dapat tertahan lagi.

Badan mereka kembali berhadapan.

"Cantik.." ucap Ratna saat memandang buah dada kekasihnya.

Membuat pipi Yasmine jadi merona. Dia tutup kedua buah dada nya.

Terdengar tawa kecil Ratna. Kemudian melepas kemeja nya, dan kini dia benar-benar kembali hanya mengenakan celana panjang hitam tipis nya.
"Apa sekarang sudah adil?" tanya nya kemudian. Maksudnya telah sama-sama bertelanjang dada.

Tak bersuara. Yasmine hanya mengangguk tersipu malu. Sementara suasana terasa semakin gerah dan resah.

Ratna buka lebar kedua paha Yasmine. Menempatkan dirinya di tengah, dan mulai bercumbu kembali.

[ New ] Something [END]Where stories live. Discover now