PART 26

923 99 23
                                    

Senja mulai menampakkan warnanya disebelah barat setelah awan menggumpal di atas lautan ketika melewati siangnya. Awan itu berarak kearah selatan begitu pelan memberikan sisa awan tipis yang begitu indah dengan pantulannya yang kini terlihat diatas permukaan air.

Kapal pesiar itu berlayar di lautan begitu megahnya, dengan taman buatan, kolam renang, lapangan golf mini, pusat perbelanjaan, casino dan juga bar yang tampak begitu ramai. Namun, ruang kesehatan itu begitu tenang dengan suara oksigen yang kini bergelembung karena seorang pemuda tampak memiliki nafas yang begitu pendek tadi.

Pemuda itu masih tertidur begitu tenang, enggan membuat mata seolah dorongan hidup beberapa hari lalu itu menghilang. Wajahnya begitu pucat, rambutnya terlihat jatuh begitu saja dengan tubuhnya yang sedikit dingin walaupun menggunakan selimut tebal.

Sosok pria yang selalu berada disampingnya kini tengah tertidur di ranjang lain. Jungkook— Di jingga kali ini ia mencoba untuk terbangun dengan jemari yang bergerak beberapa kali dalam sehari, matanya mengerjap pelan, jantungnya berpacu cepat dengan wajahnya yang semakin pucat.

Iris hitam itu kembali terlihat dengan mata yang membulat tersentak, nafasnya terengah- engah hingga dokter yang menjaga mendekat membuat Jungkook meneteskan air matanya dengan jemari gemetar dan mata bergerak gelisah.

Jungkook bertanya- tanya dimana dirinya, kenapa para pria berpakaian putih itu mendekat dan perlahan menyentuhnya. Nafasnya tercekat dengan tenggorokannya yang terasa begitu sakit, hingga Jungkook membuang pandangannya kearah lain, menemukan Kim Taehyung tertidur disana dengan wajah pucat membuat air matanya kembali menetes.

Namun, tirai itu ditutup dengan Jungkook yang tak bisa bergerak karena para pria berpakaian putih itu mendekat dan membuatnya ketakutan. Jungkook tak mengenalnya, Jungkok ingin menghindar dan berteriak namun segalannya tertahan begitu sulit—Jungkook bertanya- tanya kenapa dirinya bisa tetap hidup seperti iin.

"Tunggu—Tunggu, jangan mendekat seperti itu, biarkan aku"

Jungkook mendengar suara lain dengan para pria berpakaian putih yang mundur dan terganti oleh seorang pria yang dikenalnya, yang selalu mengganggu Kim Taehyung—Seorang dokter yang pernah memeriksanya. Nafasnya masih memburu ketika Jungkook berhadapan dengan Sinhwa.

"Tenanglah? Kau mengenalku kan? Aku tidak akan menyakitimu" ucap Sinhwa yang kini menuruti apa kata Taehyung agar membuat Jungkook sedikit tenang. Sinhwa berharap ini berhasil karena ia baru saja menyuntikkan obat tidur pada kapten kapal itu.

Namun, itu hanyalah angin lalu bagi Jungkook dengan matanya yang kini melirik kearah dimana tirai yang ditutup dan Taehyung berada disana.

"Tae—"

Jungkook mencoba untuk bicara—Ia ingin tahu apa yang terjadi pada Taehyung dibalik tirai itu—Taehyung terlihat begitu pucat dan juga rapuh—Apa yang terjadi pada rembulan setelah senja itu membuat Jungkook ingin menangis.

"Ah—Dia baik- baik saja, hanya kesulitan makan dan juga tidur karena trauma setelah ia melompat menyelamat—"

Ucapan Sinhwa berhenti begitu cepat ketika ia tersadar bicara terlalu banyak, matanya bergerak gelisah setelah melihat Jungkook tersentak dengan wajahnya yang kini semakin pucat. Padahal, kapten kapal meminta untuk tidak mengatakan apapun pada Jungkook.

The Light After Nightfall [TAEKOOK]Onde histórias criam vida. Descubra agora