PART 33

459 72 3
                                    

Jantung berdetak begitu cepat nafasnya terengah- engah dengan hujan yang kini mengguyur tubuhnya setelah ia berlari keluar dari mobil dengan tatapan begitu kosong melihat begitu banyak anggota kepolisian yang berjaga.

Matanya mengedar dengan kakinya yang kemudian berlari pada salah satu anggota kepolisian yang tengah berjaga. Bahkan, salah satu anggota badan keamanan berada disana. Ini bukan kasus biasa.

"Apa yang terjadi?" Suara barithone itu terdengar begitu khawatir dengan ponsel yang kini digenggam begitu erat. Lokasi terakhir Jungkook berada ditempat ini, namun Taehyung tidak menemukan cahaya bintangnya itu. Yang Taehyung temukan hanyalah lampu senter yang menyorot.

"Seseorang tertembak dan satu lagi mengalami patah di lehernya" ucap salah satu anggota intelejen yang mengenal Kim Taehyung. Taehyung mengerutkan keningnya dengan pandangan yang mengedar dan menemukan sebuah batas kuning milik kepolisian disana.

"Mereka warga Korea Utara—Mantan anggota militer" Lanjut pria itu membuat Taehyung tersentak dengan jemari yang kini mengusap wajahnya kasar, memainkan bibirnya dengan kaki yang kembali melangkah dan sedikit berlari—Taehyung terus memperhatikan ponselnya yang mengarah pada letak ponsel milik bintangnya itu.

Taehyung tersentak ketika matanya melirik pada sebuah lorong kecil dan menemukan ponsel yang menyala disana. Taehyung melangkah, meraih ponsel itu dengan tatapan yang kini begitu tajam. Tak ada Jeon Jungkook—warga Utara yang tertembak.

Taehyung tak bisa berpikir, matanya kini mengedar begitu gelisah dengan nafasnya yang begitu sesak. Sial! Taehyung tidak tahu bagaimana keadaan Jungkook sekarang. Hanya saja, ponsel nya terus berdering dan itu berarti Seokjin menghubunginya.

Ia memilih untuk kembali melangkahkan kakinya kearah anggota badan intelejen dengan ponsel Jungkook yang kini disembunyikan pada saku jaket. Giginya menggertak penuh amarah, rasa bersalah kini muncul—Seharusnya Taehyung tidak meninggalkan Jungkook dan mengabaikan reputasi sialan itu.

Taehyung kini mengeluh dan terus mengumpat dalam hatinya. Jika terjadi sesuatu pada Jungkook maka Taehyung tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri. Taehyung membutuhkan petunjuk dan Taehyung harus bisa menemukan Jungkook—Dimana pun pemuda itu berada dalam keadaan hidup.

"Apa ada petunjuk lain yang kau temukan?" Tana Taehyung sedikit tergesa dengan anggota Badan Intelejen yang hanya mampu menggelengkan kepalanya. Tak ada jejak apapun karena hujan turun cukup deras—Hanya ada sebuah tas dengan roti strawberry didalamnya. Tidak ada yang lain.

"Tidak ada apapun—Dan, Kapten Kim, lebih baik kau segera ke Kantor—Mayor Kim memintamu untuk menangani kasus warga Utara" ucap pria yang kini merapikan rambutnya kebelakang karena hujan tampaknya tidak akan berhenti.

Taehyung berdecak dengan rambutnya yang ia tarik dengan helaan nafas yang begitu berat. Matanya masih mengedar berharap ia bisa menemukan sesuatu namun sialnya hujan tetap turun begitu deras. Kepalanya begitu pening karena amarahnya dan Taehyung tak bisa meluapkannya begitu saja.

"Jika ada sesuatu yang aku temukan, hubungi aku—Siapa tersangka dalam kasus ini?" Tanya Taehyung lagi mengabaikan sejenak apa yang diminta Seokjin untuknya. Anggota intelejen itu pun mengangguk.

The Light After Nightfall [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang