CH²

974 162 45
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

"Tempelkan sidik jarimu di sini, menggunakan darahmu. Tanda jika kau dapat memenuhi semua perjanjian dan tugas yang tertulis di surat kontrak ini." Ujar ketua Kim sembari menyodorkan sebuah jarum ke arah Jungkook.

Jungkook menerima jarum tersebut lalu menusukkan ke ibu jarinya hingga berdarah, dengan yakin dia menempelkan jarinya ke surat kontrak tersebut. Sidik jarinya menempel di kertas dengan tinta darahnya sendiri.

Jungkook mengambil surat kontrak tersebut lalu membawanya keluar, ia menutup pintu kerja ketua dan dia menghembuskan napasnya panjang. Dia tak punya pilihan untuk menolak.

.
.
.

Hari itu dimulai, Taehyung mendapatkan fasilitas sebuah apartemen mewah di gedung apartemen milik KimKae group. Jungkook menemaninya sejak pagi untuk menata barang-barang Taehyung di sana.

Sementara Taehyung sibuk tidur di kasur dengan nyenyak tanpa peduli jika Jungkook bekerja sendirian.

"Tuan Muda. Anda harus bangun, Anda harus makan siang." Ujar Jungkook menepuk pelan lengan Taehyung.

Plak!

Jungkook terkejut kala wajahnya tak sengaja terkena tamparan tangan Taehyung yang mengubah posisi tidurnya.

"Jangan ganggu aku!" Taehyung  berteriak kesal sembari menutupi telinganya dengan bantal.

Jungkook mengelus pipinya yang sedikit terasa sakit, dia pun memutuskan untuk memesan makan siang lebih dulu barulah dia akan mencoba membangunkan Taehyung lagi.

Sembari menunggu makan siang datang, Jungkook duduk di sofa sembari membaca buku dengan serius menggunakan kacamata bacanya.

Ting tong ting tong

Tak lama makan siang yang ia pesan telah datang, Jungkook segera mempersiapkan di meja makan lalu dia membangunkan Taehyung.

"Tuan Muda, sudah saatnya Anda bangun. Makan siang telah siap." Jungkook mengguncang pelan tubuh Taehyung.

Taehyung mengerang kesal sembari membuka matanya dengan paksa karena perutnya keroncongan karena lapar.

"Kemarikan makananku. Suapi aku cepat! Aku masih mengantuk!" Taehyung menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang dan kembali memejamkan matanya.

Jungkook membuka mulutnya tidak percaya mendengar permintaan Taehyung, dia hanya dapat memejamkan matanya sesaat sembari menghembuskan napasnya perlahan.

Dia pun tersenyum dengan manis lalu membungkuk sopan lalu segera membawa makan siang Taehyung ke kamar.

"Permisi Tuan Muda, jika Anda ingin saya menyuapi Anda maka tolong buka mata Anda."  Pinta Jungkook dengan lembut.

Taehyung membuka matanya dan menatap malas ke arah Jungkook, dua melihat menu makan siang apa yang dibawakan oleh Jungkook.

BRAAAK!!! PRAAANG!!!

"KAU INGIN MEMBUNUHKU HAH?! AKU ALERGI SEAFOOD BRENGSEK!" Taehyung berteriak murka setelah menampik nampan berisikan makanan tersebut.

Semua makanan tersebut berserakan di lantai dan alat makan pun pecah, sebagian sup yang panas tumpah mengenai paha Jungkook. Namun pria itu tak terlihat kepanasan atau kesakitan sama sekali.

Dia segera berdiri dan membungkuk beberapa kali ke arah Taehyung dengan wajah bersalah.

"Maafkan saya Tuan Muda. Ini kesalahan saya, seharusnya saya bertanya apa saja yang tidak dapat Tuan Muda konsumsi. Sekali lagi maafkan atas kelalaian saya Tuan Muda, saya bersalah di sini." Ujar Jungkook dengan tulus.

ATMOSPHERE (Taekook/Vkook) by FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang