CH³

1K 162 38
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

"Tuan Muda. Apa Anda dapat baca dan tulis hangeul?" Tanya Jungkook dengan sopan.

Taehyung mengangguk kecil lalu dia memisahkan diri dengan Jungkook karena dia ingin mencari buku bacaan sendiri. Sementara Jungkook mencari buku paket yang diperlukan Taehyung.

Cukup lama Jungkook sibuk mengambil satu demi satu buku tebal hingga tanpa sadar dia telah memenuhi 5 keranjang buku. Dia melihat daftar buku yang harus ia beli dari ponselnya dan semuanya telah selesai.

"Semuanya sudah. Aku harus mencari tuan muda." Jungkook berkeliling ke toko buku yang sangat besar itu.

Terdapat 3 lantai dan Jungkook naik turun mencari keberadaan tuan mudanya namun dia tak kunjung menemukan bocah itu.

"Jangan bilang dia kabur?" Jungkook menghela napasnya kasar.

Dia mencoba menghubungi nomor ponsel Taehyung namun tidak tersambung. Tanpa Jungkook tahu, sejak awal Taehyung telah memblokir nomor ponselnya.

Dengan pasrah Jungkook membayar semua buku tersebut lalu pulang dengan taxi. Saat sampai di apartemen Taehyung dia berharap menemukan bocah nakal itu, namun dia tak melihat batang hidung Taehyung di sana.

"Astaga. Mengapa dia seperti anak-anak? Sangat sulit diatur. Jika seperti ini aku tak yakin dapat memenuhi permintaan ketua." Gumam Jungkook dengan wajah lah.

Dia memutuskan untuk menata semua buku yang ia beli di rak buku ruang Taehyung belajar. Dia juga membereskan beberapa barang Taehyung yang berserakan.

Bukan tugasnya untuk menata dan bebersih seperti ini, namun mata Jungkook sangat risih melihat sesuatu yang berserakan. Selama ini Jungkook hidup dengan disiplin dan sangat rapi, dia anak yang sangat rajin jadi dia merasa iritasi melihat bagaimana cara Taehyung hidup.

Dia menunggu Taehyung hingga malam namun bocah itu belum juga kembali, dia menjadi takut jikalau Taehyung membuat ulah di hari pertamanya bekerja sebagai pengawas Taehyung.

"Sebenarnya aku ini disebut apa? Mentor? Sepertinya kurang tepat karena aku lebih terlihat seperti pengasuhnya." Gumam Jungkook sembari melepas kemejanya.

Dia memutuskan untuk mandi lebih dulu karena sedari tadi dia belum mandi dan badannya terasa lengket setelah berkeliling di toko buku beberapa jam dan menata semua buku tersebut.

Dia melepas celananya dan terkejut saat melihat pahanya yang terlihat melepuh. Dia memutuskan mandi lebih dulu barulah mengobati luka bakar akibat sup panas.

"Kemana dia? Apa aku harus menghubungi pengawal untuk mencari keberadaan tuan muda?" Jungkook terlihat semakin gelisah.

Dia mengobati luka bakar di pahanya dengan perlahan, membersihkannya dengan cairan steril lalu mengoleskan salep dingin di sana tanpa menutupnya.

Dia menunggu salep tersebut meresap hanya memakai boxer kecilnya, dia berharap Taehyung tidak mengunpatinya karena melihat orang asing hanya memakai boxer di rumahnya.

Lama Jungkook menunggu hingga dia melakukan makan malam di sana, dia bahkan telah menghabiskan satu film namun Taehyung tak kunjung datang. Tanpa sadar dia pun tertidur karena bosan menunggu kedatangan tuan muda.

.
.
.

Sekitar pukul 2 malam Taehyung pulang dalam suasana hati yang sangat baik. Dia baru saja bersenang-senang di sebuah club dan bertemu dengan teman-teman baru di sana.

Tak begitu buruk pikirnya club yang ada di negara ini, dia juga telah mencicipi lubang vagina Korea Selatan untuk pertama kalinya.

"Payudara mereka tak sebesar wanita yang ada di Amerika. Mereka juga tak begitu liar saat di ranjang, namun masih mampu membuatku mengeluarkan sperma yang cukup banyak." Taehyung terkekeh senang mengingat beberapa ronde yang ia habiskan bersama wanita Korea.

ATMOSPHERE (Taekook/Vkook) by FujoHere8Onde histórias criam vida. Descubra agora