Stasiun kereta

2.4K 88 3
                                    

"Ollan bangun udah jam 8, Flora berangkat jam 8.30." Ashel mengguncang tubuh Ollan.

"Buset ni anak, nggak ada respon apa-apa." Kesal Ashel.

"Udah lah Shel nggak usah lo bangunin, biar sekalian nyesal dia nggak bisa ngantar Flora pergi" Ucap Katharina.

"Biar gue yang bangunin dia, minggir Shel." Marsha memberi isyarat agar Ashel menjauh dari kasur Ollan.

Marsha naik ke atas kasur, dengan sekuat tenaga dia melompat-lompat di atas kasur. Marsha mengajak Ashel dan Katharina untuk melakukan hal yang sama, sekarang mereka bertiga melompat-lompat di atas kasur Ollan membuat pria itu terbangun.

"Woy, berhenti gue keinjak." Teriak Ollan.

"Nah 'kan bangun." Ucap Marsha dengan bangga.

"Punya 3 kakak cewek pada gila." Kesal Ollan karena tidurnya terganggu.

"Lo liat udah jam berapa, nggak mau ngantar Flora?" Ujar Ashel menunjuk jam di dinding.

"Astaga, gue lupa." Ollan dengan tergesa-gesa beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi.

"Dasar si bontot, ya udah kita keluar." Ajak Katharina kepada 2 saudarinya.

Ollan tak sempat mandi dirinya hanya mencuci muka dan sikat gigi.

"Kak, aku berangkat ya." Ollan berteriak saat menuruni tangga.

"Mau gue antar nggak." Tawar Katharina.

"Nggak usah, gue pergi sendiri aja." Olla berusaha memasang sepatu.

"Kita antar aja, lo masih kecil." Ucap Marsha muncul dari belakang.

"Yok lah berangkat gue yang nyetir." Ashel memegang kunci mobil.

"Ya udah terserah, ayo berangkat." Olla berjalan keluar rumah.

Ketiga kakaknya mengikuti dari belakang menuju mobil. Ashel menyetir di sampingnya ada Ollan dan di belakang ada Marsha dan Katharina.

"Ayo kak buruan" Tutur Ollan dengan panik.

"Sabar dek, ini juga mau jalan." Ashel menghidupkan mesin.

Selama di perjalanan Ollan sangat panik dia takut kereta yang Flora tumpangi sudah berangkat. Ollan juga bolak-balik melihat jam di handphone.

20 menit di perjalanan akhirnya mereka sampai di stasiun. Ollan dengan cepat keluar dari mobil berlari ke dalam stasiun.

Dia melihat ke sekeliling mencari Flora, namun dia tak bisa menemukan gadis itu. Ollan merasa gagal menepati janji kepada Flora akan menemuinya sebelum gadis itu berangkat.

"Ollan." Seseorang menepuk pundak Ollan dari belakang.

Ollan menoleh ke arah belakang mendapati seorang gadis yang dari tadi dia cari.

"Flora." Ollan memeluk gadis itu.

Flora membalas pelukan itu.

"Aku kira udah berangkat." Ollan melepaskan pelukan itu dan menatap wajah gadis di hadapannya

"Kereta aku berangkat jam 9, ini baru jam 8.35." Ujar Flora sambil tersenyum tipis.

"Bukannya kamu berangkat jam 8.30?" Ollan bingung dengan pernyataan Flora.

Flora menggelengkan kepalanya. Ollan tau sekarang ternyata dia dibohongi oleh kakaknya.

"Syukurlah aku nggak terlambat." Ollan tersenyum bahagia.

"Ollan, makasih udah menjadi sahabat yang paling baik. Aku sangat beruntung bisa kenal kamu, aku harap hubungan pertemanan ini nggak hilang." Flora menggenggam kedua tangan Ollan dan menampilkan senyum manis.

FLOLLA (One Shoot) Where stories live. Discover now