Sugar mommy

1.2K 83 6
                                    

Flora semakin kencang mengayuh sepedanya, terlihat gerbang sekolah yang hampir tertutup rapat.

Flora menghentikan sepedanya, "Pak, saya boleh masuk ya." Dengan nafasnya yang tak beraturan Flora menyatukan kedua telapak tangannya, memohon kepada satpam.

Satpam yang bernama pak Bedjo hanya menggelengkan kepalanya melihat Flora terlambat, "Maaf neng, saya tidak berani kalau bukain pagar lagi buat neng. Nanti saya dipecat." Pak Bedjo menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal.

Flora berdecak kesal, ia hanya bisa pasrah jika harus dihukum.

Dari kejauhan ada seorang guru berjalan mendekati pagar, "Flora, kamu ikut saya" Guru yang bernama bu Sisca memberi isyarat kepada Flora untuk mengikutinya.

Pak Bedjo membuka pagar, Flora masuk menyeret sepeda miliknya.

Dengan langkah yang berat Flora mengikuti Sisca setelah memarkirkan sepedanya.

Sisca membawa Flora ke ruang BK, "Saya tau kamu sering terlambat dan beruntung pak Bedjo membukakan pagar untuk kamu. Tapi saya tidak mau itu menjadi kebiasaan untuk kamu, saya minta berikan ini kepada orang tua/ wali kamu" Sisca mengeluarkan amplop dari laci, memberikan kepada Flora.

Flora menerima amplop itu dengan wajahnya yang lemas. Sisca memperbolehkan Flora pergi dari ruang BK.

Flora menatap amplop dengan kesal, "Ini semua ulah Olla" Dia meremas amplop itu dan melangkah pergi menuju kelasnya.

Bel sekolah berbunyi menandakan waktunya pulang, Flora bergegas menuju parkiran. Ia ingin segera menemui Olla untuk meminta pertanggung jawaban.

...

Flora dengan kasar memencet bel, nafasnya yang memburu. Perasaannya tidak tenang, menunggu pintu dibuka.

Terdengar suara pintu dibuka menampilkan wanita kisaran 30 tahun berdiri di sana.

Olla tersenyum menyambut kedatangan Flora, "Hai, ayo masuk" Olla mempersilahkan Flora masuk.

Flora masuk ke dalam dengan wajahnya yang terlihat tak suka menatap Olla.

Flora menghempaskan tubuhnya duduk di atas sofa dengan tangan yang menyilang didadanya, "Ini semua ulah kamu, lihat aku dapat apa dari guru aku" Flora memberikan amplop.

Olla mengambil amplop dan membukanya, ia hanya tersenyum melihat surat pemanggilan orang tua, "Nanti aku yang datang, kamu tenang aja ya sayang. Kamu aman sama aku" Olla menunduk menatap Flora, mengelus kepala Flora dengan lembut.

Flora memutar matanya malas, "Kalau nanti aku dapat hukuman yang berat karena sering terlambat, itu semua gara-gara kamu" Flora mendengus kesal menatap Olla.

Olla hanya tertawa kecil melihat Flora, "kamu gemes banget sih, mommy nggak salah pilih." Olla duduk di samping Flora ia mencubit hidung Flora gemas.

Flora menepis tangan Olla, "Jangan sentuh aku, aku lagi marah sama kamu" Flora mengalihkan pandangannya.

Olla memeluk Flora, "Yakin nggak mau disentuh mommy? Nanti kalau kamu merengek bukan salah aku ya" Olla mengecup pipi kanan Flora, ia beranjak dari duduknya pergi meninggalkan Flora.

Flora yang mendengar hal itu mengejar Olla dan memeluknya dari belakang, "Mommy." Dengan suara manja Flora memanggil Olla.

Olla memberhentikan langkahnya ia membalikan badan, "Iya sayang." Olla mengelus kepala Flora.

Flora mendongak dan menatap Olla, "Mommy sayang aku?" Flora mengerucutkan bibirnya.

Olla menggendong Flora dengan posisi berhadapan dengan dirinya, "Aku rela membatalkan pernikahan aku dengan Justin demi kamu, aku juga mau menunggu kamu lulus SMA. Apa itu kurang membuktikan?" Olla membawa Flora ke dalam kamar.

FLOLLA (One Shoot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang