Step sister

1.5K 87 2
                                    

Suara ketukan pintu membangunkan Flora, sayup-sayup dia mendengar suara sang Mami.

"Flora, bangun sayang." Anin mengetok pintu kamar Flora.

"Iya Mami, ini Flora udah bangun." Flora berteriak dengan suara serak basahnya.

Flora beranjak dari tempat tidurnya berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Tumben mami bangunin aku di hari libur gini." Flora mengucek matanya.

"Mami mau pergi sama Papi, jadi ini sekalian mau pamitan sama kamu." Ucap Anin.

"Papi?" Bingung Flora.

"Kamu lupa, Mami kan udah nikah lagi" Anin terkekeh pelan melihat kebingungan Flora.

Flora baru ingat sekarang dia mempunyai Papi dan saudari tiri.

"Hehehe maklum Mi, aku baru bangun jadi lupa." Flora menampilkan deretan giginya dan menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.

"Ya udah Mami pergi dulu ya, kamu bangunin Olla suruh dia sarapan." Anin mengecup pipi kanan Flora lalu pergi dari sana.

Flora hanya tersenyum tipis, dia melihat ke arah pintu di sebelah kanan. Kamar itu milik saudari tirinya.

Flora mendekat ke arah sana, lalu dia mengetok pintu kamar itu. Tak terdengar adanya tanda-tanda pergerakan dari Olla.

"Ya udah lah, paling masih tidur." Flora berjalan pergi dari sana.

Cklek

Baru melangkahkan kakinya terdengar ada yang membuka pintu, Flora menoleh ke arah suara dan terlihat seorang gadis menggunakan piyama legan dan celana pendek dengan rambut messy bun.

"Kenapa?" Tanya Olla dengan muka bantalnya.

"Eee anu tadi Mami nyuruh aku bangunin kamu buat sarapan dan mau bilang Mami sama Papi lagi pergi." Ucap Flora dengan gugup.

"Owh gitu, aku masih ngantuk kamu sarapan sendiri aja." Sahut Olla dengan dingin.

Flora hanya diam mematung tak menjawab perkataan Olla.

Olla bingung dengan saudari tirinya yang hanya diam mematung.

"Kamu kenapa?" Olla mengerutkan kedua alisnya.

"Eh iya maaf, aku cuma merasa canggung aja." Flora menggaruk tengkuk lehernya yang tidak terasa gatal.

"Aku masuk dulu ya." Olla kembali menutup pintunya.

Flora diam mematung bukan tanpa alasan ini pertama kalinya dia melihat seseorang yang membuat dirinya merasakan adanya rasa yang mengganjal dan menggelitik.

Dia masuk ke dalam kamar, bayangan saudari tirinya menghantui dirinya.

"Apa-apaan ini kenapa jantung aku berdegup kencang." Flora menutup wajahnya dengan bantal.

Sejak kejadian itu Flora terus mencari cara agar bisa berinteraksi lebih lama dengan Olla.

....

"Olla." Flora mengetuk pintu kamar Olla.

"Sebentar" Teriak Olla dari dalam.

Pintu di buka menampilkan seorang gadis yang masih menggunakan handuk. Melihat pemandangan itu membuat Flora membulatkan matanya.

Flora diam mematung memandang Olla. Dengan susah payah dia menelan saliva miliknya, dia masih mencerna pemandangan yang dia lihat.

"Ada apa Flora?" Olla mengerutkan alisnya melihat Flora.

FLOLLA (One Shoot) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora