BAB 1 • HE'S XAVIER

9.7K 304 0
                                    

1. HE'S XAVIER

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Xavier berulang kali melayangkan tinjunya kepada seorang mahasiswa yang kini sudah terbaring lemas di lapangan outdoor Lysander University.

"BERANI-BERANINYA LO NGGAK MAU NURUTIN PERINTAH GUE! ANJING LO!" sahut Xavier dengan geramnya.

"A-ampun, Bang. Ampun," mohon mahasiswa tersebut, namun tak dihiraukan oleh Xavier.

Para mahasiswa dan mahasiswi lain yang berada di sekitar lapangan lantas memandangi kejadian itu dengan miris. Mereka meringis ngilu melihat Xavier yang terus menendang mahasiswa itu tanpa ampun hanya karena masalah sepele.

Tak lama kemudian, beberapa security datang untuk melerai pertengkaran tersebut.

Cukup sulit bagi mereka untuk menghentikan Xavier yang mengamuk. Jika tidak dipisahkan, Xavier seolah akan membunuh mahasiswa itu sekarang juga.

"LEPASIN GUE, BANGSAT!" maki Xavier yang terus meronta ketika tubuhnya ditahan.

Sementara itu, terlihat seolah gadis cantik berambut panjang yang sedang berada di kerumunan sambil memperhatikan perkelahian tersebut.

"Itu kenapa, sih?" gumam Luna penasaran.

Sambil memperhatikan keributan itu, Luna juga sesekali melirik para mahasiswi di sekitarnya yang turut memperhatikan Xavier sambil bergosip.

"Gila, Xavier ngamuk lagi?"

"Iya tuh. Kasihan banget mahasiswa yang dia pukulin sampai babak belur gitu mukanya."

"Gila, sih. Xavier ganteng-ganteng, tapi tempramental banget. Gue jadi takut."

Ada sangat banyak cerita tentang Xavier yang masuk ke telinga Luna.

Luna Nanda Bintang. Gadis cantik itu pun mencoba meneguk salivanya ketika melihat Xavier yang sedang dibawa oleh para security berjalan ke arahnya.

Iris coklat Luna berpapasan dengan iris hazel milik Xavier yang terlihat begitu tajam. Pandangan keduanya bertemu beberapa saat sebelum Luna menundukkan kepalanya karena merasa tak nyaman dengan tatapan lelaki itu.

Bugh!

"Aww." Seketika Luna merintih kesakitan saat Xavier menabrak pundaknya dengan keras sampai dirinya terjatuh.

"Minggir, bego!" maki Xavier sambil melirik Luna dengan kesal, kemudian lanjut berjalan.

Luna pun segera dibantu berdiri oleh mahasiswa yang lain.

"Kasar banget jadi cowok," gumam Luna setelah Xavier melewati dirinya.

Luna kemudian berjalan menyusuri Universitas tersebut untuk mencari ruang admission dan menyelesaikan pendaftarannya di kampus ini.

Setelah melakukan pendaftaran, Luna berkeliling di area kampus ini untuk melihat-lihat. Ia cukup kagum dengan banyak gedung-gedung tinggi di sini, ada lapangan outdoor dan indoor, taman yang terdapat air mancur, serta kolam renang indoor untuk mahasiswa. Fasilitasnya pun sangat lengkap dan bagus.

XAVIEROù les histoires vivent. Découvrez maintenant