BAB 4 • FIRST KISS

6.6K 233 2
                                    

4. FIRST KISS

Di saat waktu masih menunjukkan pukul 17.50 WITA, Luna yang baru saja selesai mandi terlihat berjalan menuju lemari kayunya dengan handuk putih yang melilit tubuhnya.

Setelah PKKMB kemarin, malam ini adalah penyambutan untuk para mahasiswa di Lysander University. Berbeda pada kampus umumnya, setiap tahun kampus ini akan menyambut para mahasiswa barunya dengan konser yang mengundang artis-artis terkenal.

"Duh, aku pakai yang mana, ya?" Luna menatap baju-bajunya di dalam lemari yang tidak begitu banyak.

"Yang ini aja, deh," ujar Luna sambil meraih sebuah dress hitam selutut berlengan panjang dengan gaya yang simpel.

Setelah mendapatkan pakaian yang bagus, Luna pun mulai bersiap-siap.

Selesai dengan pakaiannya, Luna segera duduk di depan meja riasnya. Ia memakai riasan yang tipis dan tidak menor sama sekali. Alat makeup-nya juga tidak banyak. Hanya beberapa saja. Luna juga sengaja menggerai rambutnya agar lebih indah.

"Perfect," gumam Luna melihat penampilannya di cermin.

"Perfect," gumam Luna melihat penampilannya di cermin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Luna segera meraih tasnya di atas meja. Sebelum keluar dari rumah, gadis itu sempat melirik masuk ke dalam kamar Aidan, melihat sang adik yang sudah tertidur.

Luna menggeleng pelan kepalanya. Ia buru-buru keluar dari rumah dan pergi ke halte bus yang tidak begitu jauh dari gang rumahnya.

°°°°°

Luna memasuki area kampus. Baru berjalan sedikit saja dari gerbang masuk, dirinya sudah mendengar suara musik yang mengalun. Suasana kampus ini terlihat sangat ramai oleh para mahasiswa dan mahasiswi.

Saat sedang berjalan, Luna sedikit menoleh ketika 3 mobil mewah berwarna hitam, abu-abu medium, dan putih lewat di sampingnya.

"Luna." Zila bersorak dari kejauhan memanggil Luna. Gadis itu pun langsung berlari menghampiri Luna.

Alis tebal Luna hampir menyatu ketika melihat Zila yang tidak sendirian. Gadis itu berlari sambil menyeret tangan Virza ikut bersamanya.

"Lepas, ah. Entar gue jatuh kalau diseret-seret kayak gini. Kalau entar gue jatuh terus badan gue jadi lecet gimana?" Virza berusaha melepaskan tangan Zila, namun Zila malah semakin mengeratkan tangan mereka.

"Nggak bakal jatuh. Kamu lebay amat," omel Zila yang membuat Virza mendengus.

Luna memperhatikan penampilan Virza yang terlihat sangat kece dan cantik. Pakaian dan barang-barang yang dipakai Virza pun sepertinya dari brand-brand ternama.

XAVIERWhere stories live. Discover now