BAB 13 • DI RUMAH?!

5.8K 315 26
                                    

13. DI RUMAH?!

Setelah pulang bekerja, Luna bergegas ke rumah sakit untuk menemani Aidan. Saat sampai di sana, ia mendapat kabar bahwa Aidan sudah diizinkan pulang oleh Dokter.

Dengan senang dan kegirangan, Luna pun membawa Aidan pulang ke rumah. Ia menggendong tubuh mungil adiknya itu agar Aidan tidak berjalan, sementara 1 tangannya lagi menenteng sebuah tas yang berisi barang-barang Aidan selama di rumah sakit.

"Kakak ... aku udah nggak sabar pulang ke rumah," ujar Aidan lirih sambil mengalungkan tangannya di leher Luna.

Luna tersenyum lebar. "Kakak juga nggak sabar ngebawa Aidan pulang."

Saat sudah keluar dari gedung rumah sakit, Luna pun segera memesan ojek online. Sejujurnya, ia cukup kesusahan menggendong Aidan sambil membawa barang-barang yang cukup berat.

Di dalam mobil, Aidan pun menyandarkan kepalanya di dada Luna. Bocah lelaki itu tampak mengantuk dan ingin kembali tidur.

Hingga ketika mereka sudah sampai di rumah, Luna segera menggendong kembali tubuh mungil Aidan masuk ke dalam rumah dan kemudian membaringkan tubuh Aidan yang sedang tertidur di atas kasur.

Luna yang kelelahan akhirnya duduk di samping Aidan sambil menidurkan sang adik. Ia memperhatikan kondisi adiknya yang sudah sedikit membaik. Luna bersyukur karena setidaknya pengorbanan yang ia lakukan tidak sia-sia. Kini ia bisa melihatnya adiknya yang sudah sembuh dan lebih baik daripada sebelumnya.

"Kakak sayang Aidan," gumam Luna pelan sambil mencium singkat kening sang adik.

Namun ...

Ting!

Luna mengernyit ketika mendengar suara handphone-nya yang berbunyi, tanda ada pesan masuk dari seseorang. Saat Luna memeriksanya, rupanya itu adalah pesan dari Xavier.

Kak Xavier : Lo di mana?

Luna : Di rumah, Kak.

Kak Xavier : Siapa aja yang ada di rumah lo sekarang?

Luna : Aku sama adik aku. Kenapa, Kak?

Tak ada lagi balasan dari Xavier, membuat Luna mengernyitkan keningnya. Luna pun keluar dari kamar Aidan setelah memastikan adiknya itu sudah tertidur pulas.

Luna segera masuk ke dalam kamarnya untuk mandi, membersihkan seluruh tubuhnya yang berkeringat karena kelelahan.

Setelah selesai mandi, Luna pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk putih sepaha dan rambut yang masih basah hingga menetes ke lantai.

Namun, ketika Luna hendak membuka lemarinya untuk mengambil baju ...

TOK ... TOK ... TOK ...

Luna tersentak kaget mendengar suara pintunya yang digedor-gedor oleh seseorang.

"Iya, siapa? Tunggu sebentar!" sahut Luna. Ia ingin memakai baju terlebih dahulu, namun pintunya kembali digedor-gedor oleh seseorang.

TOK ... TOK ... TOK ...

"Sabar!" sahut Luna.

XAVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang