Bab 50

3.3K 292 5
                                    

Typo tolong tandai...
.
.
.

Satu Minggu telah berlalu, dan Gilbert dan Nathan mengantarkan Chika dan Gabriel ke bandara.

Beberapa hari yang lalu, Chika meminta izin pada Nathan agar ia bisa ikut Gabriel ke luar negeri. Awalnya Nathan tidak mengijinkan namun karena tujuan dari Chika ikut dengan Gabriel adalah untuk belajar, maka Nathan dengan berat hati memberikan izin.

"Ingat, jaga kesehatan."

"Iya Abang, Chika pasti jaga kesehatan." Chika menanggapi perkataan Nathan dengan senyuman manis.

Nathan mengangguk, lalu ia menatap kearah Gabriel."Jaga kesehatan mu juga sepupu."

"Tentu." Jawab Gabriel.

"Lihat bang Daniel datang." Chika menunjuk kearah Daniel dan Alex datang.

"Maaf kami lama." Ucap Alex.

"Santai saja tuan." Gabriel memaklumi akan keterlambatan Alex dan Daniel. Itu sudah pasti karena bayi mungil yang berada digendongnya Daniel.

"Bisakah kau tidak memanggilku dengan panggilan itu lagi.* Ucap Alex tidak suka.

"Ah maaf." Ucap Gabriel.

"Kau sudah tidak bekerja dengan ku lagi Gabriel. Tapi kita pasti akan bekerja sama." Alex menepuk pundak Gabriel, seakan meyakinkan bahwa hal itu pasti akan terjadi.

"Tunggu perusahaan saya berkembang, maka saya akan mengajukan kerjasama Dengan perusahaan mu." Alex mengangguk menanggapi perkataan Gabriel.

Karena meninggalnya James dan Jerome kini perusahaan Wirdian di atas namakan oleh Gabriel dan Chika. Gabriel pergi keluar negeri untuk mengurus perusahaan pusat James yang sudah lama tak terurus. Sedangkan perusahaan milik Jerome akan di urus sementara oleh Gilbert.

Chika sedari tadi menatap Daniel dengan canggung.  "Eem, bang Niel Chika pamit ya." Ucap Chika pelan.

"Hm, jaga kesehatan." Sahut Daniel singkat.

Chika memaklumi jika Daniel menanggapinya seperti itu. Ini adalah salah satu alasannya untuk pergi bersama Gabriel. Chika tau bahwa Daniel masih belum bisa membuka hati untuknya. Dan alasan lainnya adalah saat ia melihat Evan dan twins yang sangat dekat. Chika tidak mau ada rasa benci pada Evan, maka lebih baik ia memilih pergi untuk melupakan rasa sukanya terhadap twins.

"Kami pergi."

Gabriel dan Chika menaiki pesawat yang akan segera lepas landas. Mereka yang disana hanya bisa melihat dari jauh kepergian pesawat itu.

"Ayo kita pulang." Ajak Alex. Mereka semua mengangguk dan mulai meninggalkan bandara.

"Kalian mampir lah dulu, ada yang ingin aku sampaikan." Gilbert dan Nathan sedikit penasaran dengan apa yang akan disampaikan oleh Alex. Maka dari itu mereka memilih untuk mampir ke mansion utama Wiradinata terlebih dahulu.

Dikarenakan mansion Alex masih kacau, maka dalam waktu satu Minggu ini Alex membawa Daniel dan King ke mansion utama untuk sementara. Sesampainya mereka di mansion, mereka dikejutkan dengan keberadaan Jaegar, twins, Elbara,  dan Sehan.

Sebenarnya mereka tidak perlu terkejut, karena ini adalah mansion milik Jaegar. Namun, yang membuat mereka kaget adalah, mengapa semua orang berkumpul di ruang tamu?

"Baiklah, Karena semua sudah berkumpul maka akan aku sampaikan kepada kalian bahwa aku ingin melamar Daniel." Mereka tidak terkejut jika beritanya akan seperti ini. Namun, saat Daniel belum lulus S1, yang benar saja.

"Tapi Daniel belum lulus S1." Ucap Nathan to the poin.

"Aku akan melamarnya terlebih dahulu. Dan waktunya sama dengan Daddy yang menikahi papah."

Light In Heart ✓Where stories live. Discover now