Bab 27

8.1K 725 26
                                    

Di sebuah perusahaan besar bernama SFH COMPANY, kini tengah terjadi kepanikan kecil yang di sebabkan oleh CEO perusahaan, yang tak lain adalah Gilbert.

Saat ia baru saja menyelesaikan rapat, tiba-tiba saja sang pujaan hati menelfon. Awalnya Gilbert mengira bahwa Nathan akan berbicara dengan nada yang ceria ataupun datar seperti biasa. Namun saat Gilbert mengangkat panggilan dari Nathan, yang didengar Gilbert adalah suara datar dan nada yang terdengar lirih.

Dan apa tadi 'bawa aku pulang' apa maksud pemuda itu. Bukankah Nathan sendiri yang memohon padanya agar diperbolehkan untuk pergi ke mansion orang tuanya? Bahkan ia rela pergi setelah dari rumah sakit. Tapi kenapa sekarang pemuda itu malah memintanya untuk menjemput nya?

Sibuk dalam pikirannya tentang sikap Nathan, Gilbert hanya bisa menyimpulkan satu yang benar. Nathan tak ingin berada di sana, Nathan hanya ingin bersamanya.

Opsi terakhir membuat kilatan obsesi terlihat di mata Gilbert. Kini ia akan pergi menjemput sang pujaan hati. Namun tanpa ia sadari. Sikap Gilbert yang terkesan buru buru itu membuat pekerja di kantor terkejut dan sedikit panik.

Karena biasanya jika hal seperti ini terjadi, pasti karena bos mereka itu sedang marah dan ingin melampiaskan amarahnya. Sungguh mereka tak ingin amarah bos mereka meledak di sini.

Namun hal itu tak terjadi, mereka malah melihat bos mereka yang keluar dari kantor dan hal itu membuat mereka bingung dan lega.

Sedangkan Gilbert, dengan tegas menyuruh tangan kanannya untuk ikut bersamanya.

"Ayo Dev, ada sesuatu yang sangat penting" titah Gilbert.

Dev selaku tangan kanan Gilbert dengan patuh mengikuti sang atasan.

Kini Gilbert bersama tangan kanannya pergi menuju kediaman wirdian, dengan tujuan untuk menjemput Nathan. Sungguh entah kenapa Gilbert merasa senang saat ini.

Berbeda dengan Dev yang menatap ngeri kearah bosnya itu. Senyuman itu terlihat menyeramkan di matanya. Entah pun karena ia tak pernah melihat bos nya ini tersenyum.

'menyeramkan' batin Dev merasa ngeri.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup memakan waktu, akhirnya mereka sampai di kediaman wirdian.

Seorang satpam berjalan kearah mereka dan menanyakan maksud dari kedatangan mereka.

"Maaf tuan ada perlu apa?" Tanya satpam itu.

"Kami ada perlu dengan Nathan, dia yang meminta ku untuk datang" ucap Gilbert.

Satpam tersebut langsung mengerti dan membukakan gerbang untuk mereka. Kedatangan mereka disambut baik oleh pekerja di mansion.

Mereka dipersilahkan untuk menunggu diruang tamu oleh seorang maid, namun belum juga duduk. Dapat Gilbert lihat Nathan yang keluar dari lift dengan mata yang sudah berkaca-kaca.Melihat itu ia langsung menghampiri Nathan.

"Ada apa?" Tanya Gilbert khawatir.

Namun Nathan tak menjawab pemuda itu malah memeluk Gilbert dengan erat. Gilbert tentu kaget dengan tindakan Nathan, namun tak ayal ia membalas pelukan Nathan.

"Mereka jahat" ucap Nathan dengan lirih.

Mendengar penuturan Nathan, seketika aura Gilbert menjadi sangat gelap. Raut wajahnya yang semakin dingin. Setelah ini ia berjanji tidak akan pernah memberi ijin pada Nathan untuk pulang ke mansion wirdian. Tidak akan.

Ting!

Gilbert dan Dev melihat dua orang pria yang keluar dari lift dengan terburu-buru. Dan itu adalah Jerome dan Marvin. Gilbert menatap tajam ke arah mereka.

[BL] Light In Heart ✓Where stories live. Discover now