Bab 28

8.7K 717 30
                                    

Di dalam mobil Gilbert dan Dev di buat panik karena Nathan yang mengeluh sakit pada lengan dan perutnya. Dev melajukan mobilnya di atas kecepatan rata-rata. Sedangkan Gilbert berusaha menenangkan Nathan.

"Sakit......" Ucap Nathan dengan lirih. Ia meremas kemeja Gilbert hingga kusut sebagai pelampiasan.

"Kita kerumah sakit ya" ucap Gilbert lembut.

Nathan menggeleng tak setuju. "tidak mau..... Di mansion saja" ucap Nathan menolak.

"Kamu ini seorang dokter kenapa tidak mau di bawa kerumah sakit hm?" Tanya Gilbert.

"Tidak mau........"

" Lagi pula aku ini dokter spesialis bedah, ingat a-ku dokter spesialis bedah" ucap Nathan yang masih menahan rasa sakit.

Gilbert hanya bisa pasrah, ada benarnya juga yang dikatakan oleh Nathan, karena dokter bedah tak setiap saat berada di rumah sakit.

Dengan ini Gilbert hanya bisa menuruti permintaan Nathan saja. Ia meminta Dev untuk membawa mereka kemansion. Dan Gilbert menelfon dokter pribadi keluarganya.

Mereka sampai di mansion dan ternyata dokter itu sudah sampai di mansion terlebih dahulu. Gilbert meminta dokter untuk ikut dengan nya kekamarnya, agar sang dokter lebih mudah memeriksa Nathan.

Setelah memeriksa Nathan dokter itu memberikan salep untuk luka serta lebam yang berada di perut dan lengan Nathan. Setelah kepergian dokter itu, kini Gilbert tengah membujuk Nathan agar pemuda itu mau memakan bubur.

"Ayolah , agar kamu cepat sembuh" bujuk Gilbert pada Nathan.

"Tidak mau" ucap Nathan menolak.

Gilbert sudah kehabisan cara. Dia hampir menyerah, namun akhirnya ia mengingat pertemuan besok.

" apakah kamu ingin bertemu dengan adik mu?" Tanya Gilbert.

"Adik ku?" Nathan bingung dengan apa yang di ucapkan oleh Gilbert.

"Ya, adik laki-laki mu" ucapan Gilbert membuat Nathan tersenyum bahagia. Karena ia hanya memiliki satu adik laki-laki yaitu Daniel.

"Benarkah? Aku akan bertemu Daniel?" Tanya Nathan semangat.

"Hm, besok saya  ada pertemuan dengan kepala keluarga Wiradinata dan pasti ada Daniel di sana"

Mendengar itu Nathan menjadi sangat bersemangat. Namun semangat itu pupus saat ia menyadari kondisinya saat ini.

"Tapi aku belum sembuh" Cicit Nathan.

"Itu sebabnya kamu harus makan agar cepat sembuh, dan besok bisa ikut pergi" ucap Gilbert.

Nathan yang mendengar itu, mengangguk mantap lalu ia menerima suapan bubur dari Gilbert tanpa melunturkan senyuman nya.

Gilbert terkekeh gemas melihat senyuman Nathan . Ternyata Nathan sangat menggemaskan padahal wajah Nathan ini tidak cantik dan tidak imut, hanya saja sangat manis dan tampan.
.
.
.
.

Di mansion yang awalnya tenang, kini menjadi riuh akibat kedatangan kepala keluarga Wiradinata beserta dua buntut nya. Dan jangan lupa calon mommy baru mereka.

Keadaan saat ini sangatlah buruk bagi Jaegar. Karena tak ada yang berpihak padanya.

Karena satu masalah, kini Jaegar serasa akan dibunuh oleh keluarganya. Bahkan Sehan sudah seperti orang yang menahan khodam nya agar tidak keluar.

"Ayolah daddy sudah minta maaf" ucap Jaegar memelas.

"Tidak, daddy tidak boleh mendekati mommy lagi" ucap Rafael memeluk Elbara.

[BL] Light In Heart ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang