Bab 44

4.8K 422 9
                                    

Typo tolong tandai.
.
.

Kini Daniel sudah di perbolehkan untuk pulang, namun luka di kakinya harus diperhatikan agar tidak infeksi. Daniel santai saja menanggapinya, namun tidak dengan mereka.

"Niel ayo naik kursi roda ini, agar perban di kakimu tidak terbuka." Titah Alex.

"Kakiku hanya terluka, tidak lumpuh jadi diam lah." Jengah Daniel.

Mereka saat ini masih berada di dalam ruangan.  Dan mereka berdebat karena hal gila yang dilakukan Alex. Bahkan King hanya duduk memperhatikan dua orang dewasa itu.

"Begini saja, gendong aku." Ucap Daniel pasrah. Menurutnya lebih baik di gendong dari pada harus duduk di kursi gila itu.

"Bagaimana dengan king?" Tanya Alex.

"Masih ada Sehan Alex!." Sungguh Daniel sangat geram dengan kebodohan Alex. Padahal pria itu adalah CEO, kenapa otaknya tak bisa berjalan disaat seperti ini.

"Iya juga." Akhirnya Alex waras juga.

Alex meminta Sehan untuk menggendong King dan dirinya yang menggendong Daniel di punggungnya. Karena Daniel yang meminta. Dari pada Daniel semakin marah, kan lebih baik jika Alex menurut saja.

Diperjalanan pulang, mobil mereka dilanda keheningan, karena King yang tertidur, Daniel yang sibuk membaca materi yang ia lewatkan dan Alex yang sibuk dengan urusan kantor. Sehan hanya fokus menyetir, namun ia melihat sebuah mobil yang seperti mengikuti mereka.

Sehan yang waspada segera menaikkan kecepatan, dan mobil itu juga menaikkan kecepatan. Sekarang Sehan pun mengetahui bahwa mobil itu memang mengikuti mereka.

Alex dan Daniel menatap kearah Sehan ketika mereka merasakan kecepatan mobil yang bertambah.

"Kita di ikuti." Ucap Sehan memberi tahu.

"Lalu kenapa kau membawa kita ke jalan bebas hambatan?" Tanya Alex.

"Diam dan lihat saja." Jawab Sehan datar.

Tujuan Sehan membawa mereka melalui jalan bebas hambatan untuk meminimalisir penyerangan dari musuh. Jika Sehan melalui jalan biasa, kemungkinan besar mereka akan menyerang dengan mudah.

Sehan memulai transaksi tiket dengan petugas tol di gerbang tol. Ia sebisa mungkin menghindari para pengejar itu. Setelah memasuki area jalan bebas hambatan Sehan mulai mencari jalan memutar. Mungkin akan lama, tetapi ini demi keselamatan mereka.

Dan beruntungnya mobil mereka sudah tidak diikuti lagi. Dan juga akhirnya mobil mereka kembali ke jalan raya bisa.

"Huff, hampir saja." Sehan bernafas lega saat ia bisa menghindari mobil yang mengikuti mereka.

"Kau hebat Sehan." Puji Alex bangga.

"Tentu saja, aku bahkan lebih hebat dari mu tuan." Ucapan dari Sehan membuat Alex menatapnya sinis.

Lama menempuh perjalanan, karena Sehan yang mengambil jalan memutar. Kini, akhirnya mereka sampai di mansion. Tak ada percakapan diantara mereka, mereka turun dengan tenang karena ada bayi yang sedang tertidur pulas.

Bahkan ketika sampai di mansion pun Daniel harus digendong oleh Alex. Daniel sangat jengah dengan ini, tapi apa boleh buat.

"Sudahlah turunkan saja aku." Ucap Daniel dengan nada memohon. Namun hal itu tidak dihiraukan oleh Alex.

"Diamlah setelah ini aku akan menurunkan mu." Ucap Alex.

Dan akhirnya Alex menurunkan Daniel di atas kasur yang berada di kamarnya. Daniel hanya bisa pasrah, begitulah Daniel manusia pasrah yang tak pernah mau berlebihan saat ia tak ingin.

[BL] Light In Heart ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang