Bab 48

4.3K 394 10
                                    

Satu tarikan nafas lega dihembuskan oleh Daniel. Seakan dirinya telah menghilangkan beban hidupnya.

Namun, hal ini tidak berakhir dengan kematian James. Seseorang tengah mengintainya dari jendela atas. orang itu membidik kearah Daniel, dan menarik pelatuk nya.

Dor!

DANIEL!

Semua orang terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Mereka menyaksikan bagaimana Alina tertembak karena menyelamatkan Daniel.

Daniel merasakan pelukan lembut yang selalu di inginkan oleh nya. Namun kehangatan itu hanya sesaat. Ia melihat Alina yang terjatuh dengan tembakan di punggung wanita itu.

"MAMA!" Teriakan dari Nathan dan Chika membuat Daniel sadar dari keterkejutannya. Daniel meneteskan air matanya, saat ia melihat Alina yang tersenyum kearahnya.

"Mama! Mama bertahan, kita kerumah sakit!" Tangisan Chika sangatlah menyesakkan. Mereka mencari dari mana tembakan itu berasal.

Dan saat itu juga suara tawa dari wanita yang berdiri di pintu masuk, dengan lima bodyguard yang mengawalnya.

"Hahahaha, lihatlah itu, sayang sekali bukan jalang itu yang mati." Semua orang menatap benci kearah wanita itu.

"Hanya tikus kecil, berani sekali kau!" Melihat Alex yang marah membuat wanita itu tersenyum iblis.

"Ayolah Alex. Kau menolakku, dan jika aku tidak bisa memilikimu. Maka dia juga tidak bisa!"

"Kau akan mati di tangan ku Bianca!" Alex langsung mengangkat revolver miliknya. Ia menembak semua bodyguard yang berada di dekat Bianca dengan mengincar titik vital mereka.

Bianca yang melihat semua bodyguard di dekatnya telah mati, merasa gusar. Namun ia tetap tenang saat mengingat bahwa banyak bodyguard yang ia siapkan di sekitar mansion ini. Hanya menunggu mereka datang saja, dan membunuh mereka semua.

"Heh, kalian tetap akan mati. Hahahaha!"

"HAHAHAHAHAHA!"

Tawa Bianca sangat menggangu mereka. Namun sahutan tawa dari Gilbert dan Alex membuat semua orang menjadi bingung. Mengapa kedua pria itu tertawa disaat seperti ini? Itulah pikir mereka. Namun tidak dengan Jaegar yang hanya diam saja.

"Mengapa kalian tertawa saat seperti ini?" Elbara sungguh sangat heran dengan dua pria itu.

"Dasar wanita bodoh. Apa yang kau harapkan dari bawahan mu yang sudah mati hah?" Alex menatap wanita itu dengan remeh. Sedangkan Bianca yang mendengar ucapan dari Alex menjadi panik.

"Itu tidak mungkin!" Bantah Bianca. Namun ia juga merasa bahwa hal itu memang benar. Karena tidak ada satupun yang bawahannya yang datang.

"Nathan bawa nyonya Alina ke rumah sakit bersama yang lain." Ucapan dari Gilbert membuat Nathan mengesampingkan rasa sedihnya dan mulai menggendong sang mama.

"Sehan ikut dengan mereka dan bawa king. Kau juga Daniel. Biar kami yang menangani ini." Sehan mengangguk patuh, begitu juga dengan Daniel. Ia tidak bisa membantah, dengan Alex yang menyebut nama Daniel maka perintah itu mutlak.

Kini hanya tersisa, Alex, Jaegar, Gilbert dan Elbara. Mereka mulai menghakimi wanita yang sudah membunuh seorang ibu yang melindungi anaknya.

Dor!

"Ayolah Alex." Sungguh Gilbert sangat kecewa saat melihat Alex langsung membunuh Bianca.

"Tidak usah banyak siksaan. Cukup bunuh dan selesai. Wanita ini terlalu kotor untuk tangan kita."  Mereka hanya diam saja. Mau bagaimana lagi, saat ini Alex lah yang memegang kendali.

[BL] Light In Heart ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang