14. Punishment ❤️

10.9K 443 37
                                    

Mae telah tiada, meninggalkan seribu kisah pilunya yang kini hanya bisa di ingat,—bukan langsung di dengar dari mulut cantiknya tatkala berbicara.

Pasca pemakaman, Haechan tidak bisa datang. Anak itu pingsan setelah sumpah pernikahannya dengan Mark berkumandang di depan jasad mae-nya. Chittaporn, nama itu akan tetap abadi dan bernaung di hati kedua mempelai yang harus mati-matian menahan tangis saat itu.

Haechan duduk termenung di sudut kamar, kedatangan Mommy dengan nampan berisi sarapan pagi,—membuyarkan lamunan Haechan.

"Sayang, kau tidak takut cicak?? Mengapa harus bersembunyi di situ sayang? Makan ya, jangan lupa vitamin-nya"

Taeyong dengan senang hati melayani Haechan yang masih mengingat betapa mengerikannya jenazah Mae saat itu.

"Mark mana mom??"

Senyum Taeyong terulas tipis, itu tandanya Taeyong tidak perlu takut lagi. Respon yang di berikan Haechan cukup membuatnya lega.

"Mark pergi, dan pelaku yang sudah membuat Mae pergi sudah di amankan. Mungkin Mark sedang kesana"

"S-siapa dia mom??"

"Channie, kau bertanya saja pada Mark nanti hmm?? Tenangkan hatimu dan makanlah"

Taeyong menunggu Haechan yang kini mulai menyantap makanannya, pandangan Taeyong fokus pipi bulat merona anak itu.

"Mom—inwii enwakk sekalihh"

"Mom tau, buatan mom apa yang tidak enak?? Mom membuatnya pakai perasaan. Dan onigiri yang saat ini mom buat adalah request dari ayah Jaehyun"

"Benarkah??" Haechan menelan makanannya, di lanjut dengan vitamin kehamilannya.

"Channie, tidak perlu memikirkan sesuatu yang buruk. Mom tidak mau kamu sakit, ada baby bear di dalam perutmu. Jangan siksa dia dengan perasaan sedihmu, mae pergi dengan ketenangan. Sekarang kamu punya mommy, paham ya maksud mommy??"

Haechan mengangguk, kini tubuhnya bergerak memeluk Taeyong.

"Terimakasih mommy"

"Sekarang, mom akan keluar. Sebentar lagi ayah akan pergi bekerja"

Haechan mengangguk tanpa suara, setelah siluet mommy benar-benar hilang,—ia berlari menuju wastafel kamar mandinya. Memuntahkan makanan yang sudah ia telan, termasuk obat yang baru saja ia makan.

Haechan mengambil nafas dalam-dalam setelah muntah cukup banyak. Ia usap perutnya pelan. "Nak, nggak boleh nakal sayang. Kasihan Mommy, sudah memasak untuk mama" Haechan menangis, mungkin ini yang pernah di rasakan Chitta dulu.

Chitta mengandung dua anak, dan mungkin saat ini. . .

"Mae, Channie titip salam buat Derry Hyung" monolognya.

🌱💞

Matahari seolah membakar kulit Mark yang saat ini tengah mengintari sosok biadab yang tega melakukan itu semua.

Karena Mark banyak harta, dengan ringannya ia menyuruh beberapa bodyguard-nya untuk menyeret sosok pelaku pada sebuah lapangan yang begitu luas dan tentunya panas.

Beberapa ekor gagak hitam di atasnya seolah mengetahui betapa marahnya calon ayah yang kini telah memegang sabut berukuran besar dan panjang. Tidak hanya si pelaku pembakaran yang di telanjangi tubuhnya, Mark pun hanya memakai celana boxer hitam.

Aura lelaki bermarga Jung ini memang luar biasa, dengan sorot mata bergetar dan menyala,—Mark sudah melemparkan beberapa kali cambukan di tubuh pelaku itu.

Im Your Mommy || MARKHYUCK ENDDove le storie prendono vita. Scoprilo ora