24. Croissant 💔

4K 294 28
                                    

Usai bermanja dengan Mark, kini Haechan harus merelakannya pergi bekerja. Haechan membawakan sebuah kotak berisi bekal untuk sarapan pagi Mark, tepatnya sebelum mengawali aktivitas kantornya nanti.

"Papa bear,," Haechan menghentikan langkahnya, berdiri tepat di samping Mark yang hampir saja membuka pintu mobilnya.

"Iya mami bear, ada apa hmmm??"

Mengikis jarak yang ada, Haechan semakin mendekati Mark dan melumat bibirnya.

CUPP

"Terakhir, hehe" Haechan tertawa nakal usai membasahi bibir Mark dengan mulutnya.

"Mengapa cepat sekali??"

Pinggul berisi milik submissive cantik tersebut bergerak maju akibat cengkeraman lembut tangan Mark.

Mereka saling melempar pandang, siluet perut besar Haechan membuat Mark mengelusnya dengan sayang. Perlahan mulai memiringkan wajahnya dan kembali mencium bibir ranum Haechan.

Mata Haechan tertutup, merangkul leher Mark dan sedikit berjinjit. Mengoral bilah merah Mark dengan sensual, merasakan deret gigi Mark yang mulai mengabsen lidahnya.

Ciuman yang tidak di dasari nafsu, Haechan menikmati permainan hangat lidah Mark.

Hingga di rasa bibir Haechan membengkak, kini Mark melepas pelan belitan lidah mereka.

"Mami—"

"Maaf papa bear,,"

"Tidak masalah, sekarang papa bear boleh berangkat??" Tanya Mark, tanpa melepas pinggul Haechan dari tangannya.

Dengan pipi merona, Haechan mengangguk. "Hati-hati,,"

Tidak lupa mencium perut Haechan yang sudah waktunya persalinan, kini Mark memasuki mobilnya. Tangan Haechan melambai seiring berjalannya mobil Mark.

"Bye, sayang!"

Lambaian di iringi senyum genit, Mark selalu menyukainya. Hanya Haechan yang bisa melakukannya.

Pagi ini, Jaehyun dan Taeyong membawa Aegi pergi ke sebuah pasar tradisional. Menghadiri sebuah pameran barang antik, dan pasar tradisional itu pun berdiri dari hasil campur tangan Jaehyun dengan investor asing. Memang sudah lama, tetapi kehadiran Jaehyun sangat di nantikan.

Kini Haechan melangkah masuk ke kamar, memegangi perut besarnya sembari mengabsen bibi Sohyun yang sedang memasak.

"Mami, jangan lupa susunya ya?"

"Iya bi, terimakasih"

Sampai di kamar, Haechan langsung menuju meja riasnya. Tempatnya memuji diri kapan saja, dengan deretan kosmetik mahal dan berbagai skincare yang ia pakai.

Jangan heran, kalau setiap hari selalu ada pimple patch di wajahnya.

Headband beruang yang selalu melingkar di atas kepalanya.

Berbagai macam sheetmask yang memenuhi kulkas empat pintu di kamarnya.

Kutek kuku yang selalu berganti warna setiap minggunya. Dan juga handuk kecil dengan berbagai motif pun berjajar rapi di setiap hanger warna emasnya.

Hanger tersebut berada di dalam lemari tembus pandang, membuat siapa saja betah kalau sudah memasuki kamar Haechan.

"Mami bilang juga apa, pasti anak mami perempuan"

Tertegun beberapa saat, kini Haechan menaikkan dress satin putihnya. Mengusap perut besarnya dan merasakan pergerakan aktiv janin di dalamnya.

"Jangan buat papa kecewa ya nak?? Semoga, Aegi tidak malu kalau terlahir dari rahim seorang laki-laki seperti mami" entah mengapa, Haechan mendadak kalut.

Im Your Mommy || MARKHYUCK ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora