1. Kesialan bertubi-tubi

31.1K 282 0
                                    

Megan Mallory, seorang wanita berparas cantik dengan tubuh ramping dan tinggi 160 cm, berdiri di samping mobilnya dengan rambut hitam panjangnya yang basah kuyup.

Rambutnya yang biasanya terurai indah sepanjang pinggang, kini tampak lepek dan berantakan. Dia berdiri di bawah guyuran hujan, menatap mobil barunya yang baru saja dia beli setelah menginjakkan kaki di Belgia, negara yang baru saja dia tempati.

Wajahnya tampak kesal dan frustasi.

Dia seorang mahasiswa asal Korea Selatan yang baru saja pindah ke Belgia untuk melanjutkan studinya, kini terjebak di tengah hujan deras dengan mobilnya yang tiba-tiba mogok ketika dalam perjalan hendak menuju rumah barunya yang baru dia beli.

Dia menghela napas panjang, menatap kap mobilnya yang terbuka lebar. Namun merasa sangat sia-sia melakukan hal konyol itu karena dia tidak mengerti dengan permasalahan mesin.

Dengan geram, dia berlari kecil kembali ke dalam mobil, berharap bisa menemukan solusi di dalam sana.

Merogoh tasnya, mencari ponselnya dengan harapan bisa menghubungi pamannya yang juga tinggal di Belgia. Namun, nasib tampaknya tidak berpihak padanya. Layar ponselnya hitam pekat, menandakan bahwa baterainya sudah habis. Padahal dia merasa daya batrainya masih penuh.

"Aaarrgghh! Kenapa semuanya harus terjadi hari ini?" Megan menggeram, rasa frustrasinya memuncak.

Matanya menatap jalan di depannya, berharap ada kendaraan yang lewat dan mungkin bisa menolongnya. Namun, harapannya sia-sia. Jalanan itu sepi, tidak ada tanda-tanda ada kendaraan lain yang lewat.

Dia kembali ke dalam mobilnya, memasukkan kunci dan mencoba menyalakan mesin mobilnya. "Ayolah, kamu bisa," gumamnya.

Akan tetapi, setelah dia memutar kunci, hasilnya tetap sama. Mobilnya tetap tidak bisa menyala.

"Ini benar-benar hari yang buruk! Aku benci ini!" teriaknya, frustrasi.

Dengan berat hati, dia memutuskan untuk bermalam di mobil. Berharap ketika matahari terbit, dia akan mendapatkan bantuan dan bisa melanjutkan perjalanannya.

Dengan bibir yang gemetar menahan dingin karena dia nekat keluar dari mobil menghadang hujan deras tadi, dia meraih kopernya yang ada di kursi belakang dan mengambil baju ganti.

Namun, sebelum dia sempat mengganti pakaiannya, dia mencoba sekali lagi untuk menyalakan mesin mobil. Dan kali ini, ajaib, mesin mobilnya menyala. Dia berteriak senang, hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

“Seharusnya sedari tadi seperti ini, Bodoh!” serunya.

Dengan hati yang lega, dia kembali mengendarai mobil tersebut menuju rumah yang baru dia beli.

*

Setelah beberapa menit berkendara, akhirnya dia sampai di rumah barunya. Dia dengan cepat menurunkan koper, lalu berlari menghindari hujan deras yang mengguyur kota tersebut.

Rumah yang dia beli awalnya adalah sebuah rumah kosong yang sudah tidak dihuni, dan dia meminta orang untuk merenovasi terlebih dahulu, serta mengganti perabotan yang tidak penting. Sehingga, sekarang rumah sudah tampak nyaman untuk ditempati.

Tangannya membuka pintu rumah itu dan menemukan rumah itu dalam keadaan gelap. Hawa rumah tersebut terasa sangat dingin membuatnya sedikit merinding, tetapi detik berikutnya dia menggelengkan kepala dan memasuki rumah itu sembari mencari saklar lampu.

Seketika ruangan itu menjadi terang, tetapi anehnya dia masih merinding dan merasakan hawa dingin yang mencengkam. Serta, dia merasa ada tatapan yang tertuju kepadanya dari, sehingga dia langsung membawa pandangan ke arah tangga, tetapi dia tidak menemukan siapa-siapa di sana.

Hantu Tampan Penghuni Rumah Kosong (21++) Where stories live. Discover now