4. Sentuhan penuh nikmat

28K 178 1
                                    

Tepat pada pukul dua dini hari dan ketika Megan tengah tertidur lelap, pintu balkon tiba-tiba terbuka. Langit malam seketika terpapar dan angin kencang berhembus ke dalam kamar Megan. 

Bukannya terbangun karena hal itu, tidur Megan malah semakin pulas. 

Sebuah kursi yang berada di depan meja rias tiba-tiba bergeser dan berganti posisi menghadap ke arah Megan yang saat ini tengah tertidur. Pintu lemari di kamar tersebut dengan perlahan pun terbuka, dan rasa dingin kian mencengkam.

Megan yang tengah tertidur lelap, seakan tidak ada niatan untuk bangun sedikit pun, dan jika dia bangun, mungkin dia akan langsung pingsan melihat pemandangan yang begitu horor tersebut. 

Angin kencang makin berhembus memasuki kamar tersebut, membuat hordeng-hordeng berkibaran. Pintu lemari semakin terbuka dan tertutup menimbulkan bunyi yang mencekam, dan juga terdapat suara decitan di kamar tersebut. 

Detik berikutnya, lampu kamar itu tiba-tiba mati, membuat kamar itu gelap gulita yang disinari oleh rembulan yang berasal dari luar.

Selimut tebal yang menutupi tubuh Megan tertarik ke bawah dan dengan perlahan memperlihatkan tubuh Megan yang tertidur menggunakan bathrobe. 

Tali bathrobe tersebut pun mulai terlepas dan bathrobe yang dikenakan oleh Megan pun tersibak. Sehingga, saat ini tubuh naked bagian depan Megan terpampang jelas. 

D*da ranum terlihat membusung dengan indah, perut rata terlihat begitu mempesona, dan bagian area sensitif yang tidak tumbuhi bulu tersebut terlihat begitu menggoda. Cahaya rembulan dari arah luar menambah membuat tubuh tersebut sangat menawan.

Sentuhan demi sentuhan mulai menjalar di area d*da Megan. Gunung kembarnya yang terlihat sangat menantang tersebut dipijat dengan lembut, sehingga sebuah desisan kedinginan dan juga nikmat mengalun dari bibir Megan dengan keadaan mata yang saat ini masih terpejam. 

Pijatan yang terjadi sebelumnya, saat ini sudah berubah menjadi remasan-remasan kecil yang membuat p*ting Megan mengeras dan menegang.

“Nghhhh …,” desahnya di dalam tidurnya. 

Tubuhnya menggeliat kecil menikmati sentuhan nikmat tersebut, matanya kian terpejam dan desahan penuh kenikmatan kian terdengar dari bibirnya. 

“Ahhhh …,” lagi-lagi desahan mengalun begitu saja dari bibirnya, dan area sensitifnya di bawah sana mulai basah karena r*ngsangan yang begitu nikmat tersebut. 

Sebuah tangan dia rasa menjepit p*tingnya membuatnya semakin menggila, dan dia merasakan sesuatu yang begitu dingin dengan perlahan menyentuh lehernya, seakan saat ini dia tengah dijilati.

Bukannya kedinginan, Megan malah menikmati jilatan tersebut, bahkan dia semakin memberikan akses dengan cara mendongakkan kepalanya, dan dia merasakan jilatan itu juga menjalar ke telinganya. Hal itu membuat tubuhnya semakin menggeliat, tetapi sangat menikmati apa yang terjadi.

“Engg … nghhh … ahhhh,” mulutnya tidak henti-hentinya meracau karena kenikmatan itu, terlebih d*danya saat ini masih diremas dengan begitu nikmat. Hal itu membuat bagian bawahnya semakin basah.

Rasa dingin yang tadi bersarang di telinganya, saat ini kembali turun ke lehernya dan semakin turun sehingga berada pada gunung ranumnya yang terlihat padat, berisi dan menantang. 

Hantu Tampan Penghuni Rumah Kosong (21++) Where stories live. Discover now