☾ Are u oky? ☽

25 15 0
                                    

Happy Reading

▼△▼△▼△▼△

Gegara pergi dengan wajah yang di tekuk, dirinya memang bisa mengelabui para rekan - rekannya tapi ia tidak dapat mengelabui dirinya sendiri. Gea berjalan dengan langkah yang pelan, seolah merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tumbuhnya.

Gea berjalan ke arah tempat parkiran, dirinya mengambil kendaraan untuk pulang menjenguk sang abang sepupu yang berada di rumah sakit. Namun, belum sampai di tempat kendaraannya terparkir, Geara justru terjatuh ke atas tanah.

Bruk...

Suara yang di akibatkan oleh Geara yang jatuh pingsan terdengar hingga aula, Kang Jefran yang keluar dari arah toilet terkejut melihat seseorang yang dirinya kenali jatuh pingsan.

"Geara!" Teriak kang Jefran dengan sangat panik.

Aula yang semula senyap seketika menjadi berisik akibat teriakan dari seluruh anggota osis yang mendengar teriakan dari Jefran. Mereka semua memilih untuk berjalan ke arah sumber suara, karena tempat parkiran yang lumayan dekat dengan aula itu mempermudah mereka semua melihat ada apa disana.

"Geara aku terluka, tunggu aku Bay, aku ga segan - segan untuk melukai siapapun yang melukai gadisku. Tunggu pembalasanku Bayu Zaidan." Seseorang menatap panik dan marah ke arah tempat jatuhnya Geara.

Deon, Rakhsan, Ravi dan Angga pergi berlari ke arah Jefran dan Geara, mereka akhirnya menggotong tubuh Geara bersama - sama ke arah tepi, Fiona memberikan kayu putih di area hidung milik Geara, usaha yang tidak sia - sia, untungnya setelah beberapa saat Fiona memberikan minyak kayu putih, Geara berhasil sadar.

"Hey, are u okey Gea?" tanya Angga dengan wajah yang khawatir. "I'm oky, calm down." Dengan suara parah Gea menjawab pertanyaan dari Angga.

Gea berusaha untuk berdiri, namun yang terjadi malah dirinya terjatuh kembali, untungnya disitu ada Ravi yang dengan sigap menangkap badan milik Geara, jika saja Ravi telat 1 detik, pasti Geara akan terjatuh.

"Hampir saja kamu terjatuh, udah duduk dulu aja ya," tegur Ravi kepada Gea tepat di sebelah telinganya. "Maaf Avi, Ara gak akan seperti barusan lagi deh," akhirnya Geara memutuskan untuk berdiam diri dan terduduk di tempat semula.

"Ih, abang Gea bagaimana, Gea harus kesana," Geara berniat untuk beranjak dari tempatnya terduduk, namun gerakannya kalah cepat dengan gerakan Deon yang menarik dirinya untuk kembali duduk.

"Udah, nanti akang dan rekan h rekan temenin Gea untuk pergi jenguk abang sepupu Gea okey?" Tanya Deon dengan suara lembut.

Jauh di ujung sana ternyata Bayu dan Nadisya memperhatikan gerak - gerik mereka semua. Seolah melupakan kejadian tadi, Bayu hendak berjalan ke arah mereka namun tidak jadi.

❃.✮:▹  FOR INFORMATION ◃:✮.❃

Selamat menunggu updatean yaa
readers tercinta hihi.

Ini cerita kedua kua setelah cerita
Shireen Grizella yang lagi masa cetak.

Terimakasih aku ucapkan kepada kalian
tanpa kalian ceritaku tidak akan dikenal
oleh orang - orang.

Terimakasih telah bersedia membaca cerita
kedua ku, saat ini aku masih dalam tahap
pembelajaran dalam dunia kepenulisan,
jika ada salah kata, typo, salah penempatan
dan beberapa hal lainny, mohon dimaklumi.

Aku hanya manusia biasa, yang tidak luput
dari kesalahan, maka dari itu aku ucapkan
terimakasih dan maaf sekali lagi.

Selamat menunggu updatean Kakak Osis.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan
vote, komen dan follow akun aku yaa - !!

Thanks all, love uu

Tertanda

MelisaKhai

Kakak Osis [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang