Chapter 118 ♗

103 19 3
                                    

‼️Ada kata kasar. Oza ngumpat ngomong kasar ke Valias

-- 24 Ocbert, 1768

Valias di ruang kerja Frey sebagaimana yang sudah-sudah menunggu kedatangan seseorang bersama pemuda berambut perak pemilik dari ruangan itu.

Seseorang yang ditunggu itu adalah Kei. Valias menargetkan untuk mencari sesuatu, dan sang karakter utama harus bersamanya sebagai penjamin dari keselamatannya.

Kalim datang ke dalam ruangan begitu dia sudah mengetuk pintu. Kei si pemuda tinggi dengan postur tubuh dan paras wajah yang membuat siapapun tidak akan bisa menahan diri dari melirik itu ada di belakangnya. Tapi yang tidak berada dalam perkiraan Valias adalah bahwa Oza anak bermulut pedas dan berkepribadian istimewa itu akan ada dalam pandangannya juga.

Frey membuat helaan napas memberitahu dirinya sendiri kalau seharusnya dia tidak perlu terkejut. "Kau selalu berada di mana-mana, ya?" Dia berkata. Membuat gestur tangan pada Kalim memeberitahunya untuk dia pergi saja.

Oza tau Frey bermaksud tentang dirinya. Dia mendengkus. "Untuk kau atau rambut merah itu memanggil Kei dan hanya dia, sudah pasti salah satu dari kalian membutuhkannya untuk sesuatu. Apa itu? Jika berkaitan dengan keluar dari wilayah Hayden aku akan ikut."

Frey tidak merespons. Matanya tanpa memiliki ekspresi tertuju pada Oza. Di tempat duduknya Valias menjawab. "Yang kita temukan di balik hutan tengkorak di Turfa itu, aku perlu menelusurinya lebih jauh. Aku perlu Kei menjagaku. Mage Edgar juga akan tiba di sini mendapatkan panggilan permintaan dariku tidak lama lagi."

"Kei menjadi pengawal pribadimu? Padahal dia yang mempunyai darah keturunan Raja sedangkan kau tidak. Bukankah kau menyepelekannya?" Oza berkata dengan wajah remeh. "Kei bukanlah seseorang yang bisa dengan seenaknya kau suruh, kau tau. Tidakkah justru kau lah yang mempunyai kewajiban untuk melindunginya sebagai bagian dari keluarga kerajaan?"

Valias terhenyak sedikit.  Memutuskan berkata. "Maafkan aku. Aku memang terlupa tentang hal itu. Untuk selanjutnya aku bisa merubah sikapku."

Valias bicara pada Kei. "Kei. Tidak apa-apa jika kau sudah dibuat tersinggung olehku. Aku tidak akan secara sembarangan memintai pertolonganmu lagi."

Wajah Kei tidak menunjukkan ekspresi apapun. Tapi tidak ada yang tau kalau sebenarnya dia dibuat terhenyak oleh cara bicara Valias tadi. Sebuah kecanggungan yang sebelumnya belum pernah Valias tunjukkan padanya. Dia menyalahkan Oza yang menyebabkan kecanggungan Valias kepadanya itu.

Kei memang sempat bermuka muram dan tidak suka ketika Valias memperlakukannya tanpa sebuah penghormatan sama sekali, berbeda dengan ketika dia bicara pada Frey. Kei juga sempat berkeinginan untuk memperingati Valias tentang siapa dirinya dan bahwa remaja berambut merah itu bukanlah siapapun yang dianggap mempunyai signifikansi apapun baginya.

Tapi dia sudah banyak mendengarkan bagaimana putra bangsawan satu itu bicara dengan Frey tepat di ruangan yang saat ini pun tengah dia pijaki. Mungkin Valias tidak memandangnya sebagai seorang Putra Raja, meskipun Kei memang lahir dari seorang pelayan, tapi Kei merasa kalau Valias selalu memandangnya sebagai seseorang yang akan bisa membawa Hayden ke kemenangan dalam sebuah perang. Kei selalu terdiam tentang bagaimana Valias bisa begitu percaya diri dan percaya tentangnya. Tapi Kei ingin melihat apakah segala hal yang Valias katakan tentangnya itu akan menjadi kenyataan, atau justru, sesuatu seperti apa yang akan Valias lakukan untuk menjadikan dirinya figur yang persis dengan yang selama ini selalu Valias katakan.

Melihat Valias langsung meminta maaf dan menjadi canggung padanya itu Kei merasa tidak suka. Padahal dirinya sendiri tidak keberatan dengan Valias yang bersikap sembarangan dan sebegitu seadanya padanya, dia tidak keberatan menerima permintaan panggilan dari Valias barusan, justru dirinya sendiri lebih penasaran dan menanti untuk tau Valias akan melibatkannya pada apa.

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now