BAB 16 (Kepalang malunya Rifki)

4K 28 0
                                    

"Hallo semua. Bahan sudah ready. Kapan nih mau bakar-bakarnya?" Ujar Bella ketika dia baru saja masuk ke rumah Gina dan Rifki.

Semua orang menetap ke arah mama muda yang sangat energik itu. Sedangkan di belakangnya ada Dion yang tetap saja bersifat dingin seperti sifat Rifki.

"Ya sudah ayo sekarang." Ujar Mama Mayang sambil berdiri dari tempat duduknya.

Gina langsung berdiri juga dari tempat duduknya dan menatap ke arah mama muda tersebut.

"Ya ampun turun juga Lo akhirnya." Ujar Bella sambil menatap ke arah Gina yang akhirnya muncul juga di permukaan.

Setelah dari tadi siang dia telepon-telepon, tapi tidak diangkat, untung saja sampai di rumah Gina keadaan di rumahnya sedang ramai. Karena banyak anggota keluarganya yang datang. Namun ketika Bella dan Dion masuk Gina dan Rifki tidak ada di sana.

"Diem lo Bebel." Ujar Gina sambil mendekat ke arah Bella dan memeluk erat mama muda yang sangat energik itu.

Gina hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya menetap ke arah Dion. Dion membalasnya dengan tersenyum simpul.

Gina tahu betul jika laki-laki ini sama tidak pandai berkomunikasi. Jadilah dirinya hanya menyapa dengan menganggukkan kepalanya.

"Kangen banget sama lo. Tapi gue nggak bisa meluk Lo" ujar Bella mengungkapkan isi hatinya.

Dirinya merasa senang dipeluk oleh Gina, sahabatnya yang sangat polos dan juga sangat setia kepadanya.

---

Dari atas tangga Rifki melihat istrinya sedang berpelukan dengan wanita muda. Siapakah wanita itu? Ketika melihat ke arah belakang wanita tersebut ternyata ada Dion di sana.

"Loh kalian juga?" Ujar Rifki dengan terkejut karena tiba-tiba ada Dion dan Bella di sana. "Ini siapa yang ulang tahun sih?"

Rifki bingung dengan keadaan di rumahnya sendiri tiba-tiba ramai dan semua anggota keluarga serta sahabatnya berkumpul di sana.

Rifki mengingat-ingat lagi jika ini adalah tanggal 07/07/2023. Tidak ada yang berulang tahun di sana Namun semua anggota keluarganya berkumpul.

Bahkan Rifki melihat ada suaminya Mbak Elena di sana yaitu mas Adryan. Benar-benar ramai suasana di rumahnya.

Pantas saja mereka tidak ada yang melarang keponakannya Chika untuk menggedor-gedor pintu kamarnya. Karena memang suasana di rumah tersebut benar-benar berisik. Sedangkan dirinya dan istrinya malah enak-enak di kamar.

Ketika Rifki sampai di bawah tangga. Mereka semua sejujurnya melihat semua ada belang putih di leher Rifki. Namun Rifki masih saja tetap percaya diri turun dari tangga seakan-akan di tubuhnya tidak ada yang aneh.

Meskipun tidak terlalu ketara, karena warna kulit Rifki juga warna putih. Tapi tetap saja jika putihnya sangat menonjol di leher dan juga sekitar dadanya.

Papa Bram sekuat hati menahan tawanya supaya tidak pecah saat itu juga. Sedangkan paa Dimas yang tahu jika sahabatnya sedang menahan tawa Hanya bisa menonyor lengan Rifki.

Ketika Rifki mendekat ke arah Dion, kedua Mama tersebut dibuat terbelalak terkejut dengan perbuatan putranya.

"Ya ampun Rif, leher kamu kenapa?" Tanya Mama Mayang yang memastikan terlebih dahulu.

Tetapi pikirannya otomatis langsung teringat pada 25 tahun yang lalu ketika dirinya masih melahirkan Elena. Suaminya sempat bertingkah dengan memakai bedaknya. Apakah situasinya sama?

Mama Vita yang juga tahu tentang cerita tersebut hanya bisa mengulum senyumnya supaya tidak pecah saat itu juga. Jarinya sibuk Manoel pinggang Mama Mayang.

Gairah Hot Daddy 21+Donde viven las historias. Descúbrelo ahora