BAB 44 Kedatangan Dion

1K 10 1
                                    

Dion segera mengambil handphonenya dan memencet nomor telepon Rifki. Satu panggilan tidak terjawab, 2 panggilan tidak terjawab, tiga panggilan juga tidak dijawab oleh Rifki hanya nada dering yang terus-menerus bersahutan.

Tuuttt

Tuuttt

Tuuttt

Nada dering sampai berbunyi tiga kali namun tidak ada tanda-tanda Rifki akan mengangkat telepon darinya.

"Rifki mana ini?" Tanya Dion sambil memencet tombol berwarna hijau lagi.

Biarlah sengaja dirinya menelpon Rifki berkati kali karena memang ini urgent sekali. Dan bisa-bisanya Rifki tidak mengangkat telepon darinya.

Sempat sih waktu itu Rifki bercerita kepadanya dan tiba-tiba Dia teringat dengan ucapan Rifki. 'Gue sih kalau ditelepon bolak-balik, sampai 100 kali juga kalau nggak diangkat berarti ya lagi enak-enak.

"Ahh pasti lagi enak enak nih orang." Ujar Dion sambil memencet tombol berwarna merah di layar teleponnya.

Akhirnya Dion memasukkan kembali handphone miliknya ke dalam saku jasnya. Padahal rencananya pulang dari studio Dion akan mengganggu istrinya karena tadi melihat beberapa model dari majalah dewasa membuat libidonya naik.

Namun sedikitpun Dion tidak memiliki gairah menyentuh mereka. Karena ia sudah terlampau setia sama istrinya yang sudah ada di rumah.

Namanya juga di studio, pastilah di sana juga Dion yang memiliki body yang atletis serta tubuh yang sixpack sempurna. Banyak sekali model-model perempuan yang menggoda dirinya namun tidak ada satupun dari mereka yang Dion lirik

Eh malah sampai rumahnya istrinya ngambek karena dirinya ketahuan akan kuliah di Universitas. Sial sekali nasib burungnya tidak dapat makan hari ini.

Dion akhirnya mengusap wajahnya dengan kasar dan mengajak ngajak rambutnya. Iya sudah tidak mempunyai pilihan lain pun akhirnya berdiri dari tempat duduknya dan mengambil remote mobilnya.

Iya harus keluar dari rumahnya untuk menenangkan diri dan burungnya. Asalnya bahaya sekali Jika dirinya tidak segera mengambil tindakan maka banyak pihak yang akan dirugikan di sini. Termasuk dirinya sendiri.

---

Berbeda dengan kondisi di rumah Bella dan Dion yang sedang marahan. Di rumah Gina dan Rifki sedang enak-enak di ruang keluarga. Apalagi putra dan putrinya saat ini sedang tertidur lelap membuat keduanya terbebas untuk bermain di manapun.

Dan saat ini mereka memilih ruang keluarga untuk melampiaskan semua hasrat yang sudah terpendam mulai pagi hari.

Karena sejak mereka berdua membuka mata si kembar sudah nangis kejar saja membuat keduanya tidak sampai morning s*x.

Nanti siang ini merupakan waktu yang tepat untuk mereka berdua menuntaskan yang tadi pagi tertunda.

"Ahhh. Yahh dalam lagihh Dad. Engghh aahh." Erang Gina dengan memegang kuat sandaran sofa supaya dirinya tidak jatuh.

Gina berusaha menjaga keseimbangannya supaya dia bisa mengimbangi permainan Rifki yang sedang kasar dan keras menghentakkan dirinya terlebih dalam lagi.

"Ahh momm. Nikmathh aahh sshh.." Gina benar-benar melayang saja saat ini.

Apalagi setiap hentakan yang Rifki berikan kepadanya benar-benar membuat Gina melayang. Nikmat sekali sensasi baru bermain di ruang keluarga.

Tempat favorit baju Gina dan Rifki bermain bersama supaya ketika masih bayi kembar ada yang nangis mereka berdua bisa mendengarnya.

"Sayanghh ahh uhhh mainkan lagihh kacangnyaahh" pinta Gina dengan suara keras.

Gairah Hot Daddy 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang