Bab:15.alina

22 2 0
                                    

                         ★☆《Alina》☆★

Alina duduk merenung di kamar nya,hanya ada bulir bulir air mata yang membasahi pipinya. Alina tak menyangka kalau Kaka tiri nya sama seperti ayah nya dulu atau memang semua laki laki sama saja.

Alina menatap langit yang mendung dari jendela kamar nya,Alina memeluk diri nya sendiri sambil menangis dalam diam. tak lama pintu terbuka menampilkan seorang wanita cantik namun tak terlalu berlebihan bisa di bilang cantik nya itu pas,
dengan cepat Alina menghapus air matanya
dan tersenyum

"nak,kok mengurung diri di kamar"tanya Wina dengan lembut sambil mendatangi Alina dan duduk di samping kasur Alina

"gak apa apa kok ma,alin cuma males keluar"jawab nya

"kamu habis nangis kok mata u bengkak"Wina memperhatikan mata Alina yang bekak,wajar saja jika bengkak karna semalaman ia menangis

"itu loh ma,anu tadi Alina habis nonton Drakor yang sedih banget makanya Alina nangis"

"jangan bohong Alina,mama tau kamu pasti kenapa-napa kan"Wina memeluk Alina dan mengelus kepala Alina "kalo ada apa apa cerita sama mama ya jangan di pendam sendiri"Wina mengecup kening Alina dan tersenyum "kalo gitu mama mau ke dapur dulu ya mau siapin makan siang nanti kamu turun ya"sambung nya,Wina berdiri dan berjalan keluar dari kamar Alina.

sementara Alina mencoba untuk mencerna semuanya, pertama kali ia di cium dan pertama kali ia bisa merasakan sosok seorang ibu. selama 18 tahun ia hidup tak pernah ia merasakan rasanya di sayang atau di perhatikan oleh ibu namun sekarang ia bisa merasakan nya,hati Alina sangat berbunga-bunga semalam ia di timpa kemalangan dan besok nya ia merasa menjadi orang yang paling bahagia. sungguh semesta sangat lucu dia suka sekali mempermainkan kehidupan,kadang dia buat hidup seseorang bahagia sebahagia dan kadang dia buat seseorang menderita semenderita mungkin.

senyum terpancar di wajah cantik milik Alina,senyum yang asli bukan palsu. entah kenapa kejadian malam itu rasanya hilang begitu saja mood Alina menjadi naik drastis Alina membuka hp nya ia melihat pesan dari Adrian

Adrian Martadinata ✨

"lagi ngapain?"

"kalo gak sibuk aku mau ajak kamu jalan jalan mau?"

me

"gak sibuk sih,tapi aku takut gak di izinin ayah:("

Adrian Martadinata ✨

"coba lo izin dulu,atau enggak gue yang izin buat bawa lo jalan jalan"

me

"ihh,enggak aku aja yang ada nanti aku gak bakal bisa keluar rumah seumur hidup-_- "

Adrian Martadinata ✨

"yaudah lo coba dulu kalau gak bisa nanti gue yang  coba izin"

dengan cepat Alina turun dari kasur nya ia membuka pintu dan berjalan menuruni tangga dengan cepat Alina melihat Eric sedang duduk di depan tv bersama Wina

"yah,boleh gak aku izin keluar sebentar"tanya Alina dengan hati hati

"sama siapa"tanya Eric sambil menatap Alina dengan tajam

"sama temen sekolah yah"jawab Alina

"penting atau enggak"tanya Eric

 ALINA (hiatus)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें