3 She Got Jealous

190 35 4
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Alan balik lagi untuk menemani hari minggu kalian nih.

Sebelum baca jangan lupa VOTE dan komennya ya. Satu vote dan komen kalian sangat berarti untuk author loh 😊.

Oke langsung masuk aja. Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

"Sialan kau Alan! Sudah berulangkali kubilang padamu untuk membawa semua stok dengan hati-hati! Lihat berapa banyak kerusakan yang kau buat!" marah Clark pada Alan. Di belakangnya terlihat rak penyimpanan yang sudah rusak karena salah satu kayunya patah.

"Aku sudah membawa barang dengan hati-hati. Bukan barangnya yang bermasalah tapi raknya yang sudah rapuh," jawab Alan yang tidak terima disalahkan atas insiden tidak mengenakan ini.

"Jadi kau menyalahkanku yang tidak teliti begitu!" marah Clark semakin emosi.

"Memang kenyataannya begitu, semua orang juga tau itu," jawab Alan dengan berani.

"Kau benar-benar sialan! Sudah merugikan bukannya mengaku malah menyalahkan hal lain! Mulai sekarang kau dipecat! Tidak usah datang lagi kemari!" maki Clark sambil menunjuk-nunjuk Alan dengan tangannya.

"Kau tidak bisa seenaknya melakukan itu Clark!" protes Alan. Ini bahkan bukan kesalahannya.

"Tentu bisa! Aku punya wewenang untuk itu. Kami tidak membutuhkan pekerja tidak kompeten sepertimu," bantah Clark lagi sambil menunjuk Alan dengan jari telunjuknya.

Sontak hal itu membuat Alan marah. Alan yang biasanya selalu bersikap tenang mulai mendekati Clark yang memandangnya remeh.

Bugh! Satu pukulan mendarat di wajah Clark.

"Jaga bicaramu Bung, siapa yang kau sebut tidak kompeten?" ujar Alan setelah membuat Clark terjengkang karena pukulannya.

"Kau! beraninya kau melakukan ini padaku!" marah Clark yang emosi.

"Kenapa tidak? Aku bukan bawahanmu lagi Clark, kau tidak ingat sudah memecatku barusan?" tantang Alan yang kembali melayangkan tinju di wajah Clark, membuat pria buncit itu semakin tak berdaya di bawah.

"ALAN! SIALAN KAU!" umpat Clark setelah mendapat 2 pukulan.

"Kau yang sialan bodoh, kau yang tidak kompeten," jawab Alan dengan tenang bersiap melayangkan satu pukulan lagi sebelum ditahan oleh Theo.

"Alan, sudah. Kalau kau terus melakukan ini polisi bisa datang menangkapmu," bujuk Theo berusaha menenangkan Alan.

"Kau tidak berhak ditahan hanya karena brengsek satu ini," lanjut Theo memperingati tanpa berniat membantu Clark yang masih tergeletak di bawah.

Alan yang sedang bersiap melayangkan pukulan lagi pun berhenti. Perlahan ia menurunkan tangannya dan menegakkan tubuhnya.

"Kau benar Theo, brengsek itu tidak layak mendapat perhatian."

Alan segera menepuk pundak Theo dan berjalan mengambil barang-barang miliknya di sebuah loker. Ia bersiap untuk segera pulang tanpa mengindahkan Clark yang sudah mengumpat dan meneriaki semua karyawannya karena tidak ada satupun yang membantunya.

"Manusia sepertimu, tidak akan ada yang sudi menolongmu ketika susah, camkan itu," ujar Alan datar sambil melewati Clark begitu saja.

"SIALAN KAU ALAN! AWAS KAU! POLISI AKAN SEGERA MENANGKAPMU!" teriak Clark yang sama sekali tidak diindahkan oleh Alan.

The Red LadyWhere stories live. Discover now