22

7 1 0
                                    

Cookies Tiramisu

^^^^^^

Virgo mematikan mesin motornya di depan gerbang perumahan. Habis, Leyha sendiri yang memintanya untuk menunggu disana. Mungkin takut ketahuan Om Andi, padahal Virgo tidak masalah jika harus berhadapan dengan beliau.

Tak lama Virgo mendapati seorang perempuan berambut pendek dengan kacamata itu berjalan dari dalam perumahan. Leyha mengenakan kaos rumahan dan celana tidur.

Virgo benar-benar merasa di titik, Leyha ini aneh. Bisa dibilang, penampilan Leyha sama sekali tidak dilebih-lebihkan ketika sedang bersamanya. Yah, Virgo merasa ketampanan wajahnya ini seharusnya berefek pada siapapun perempuan di luar sana. Tapi dia salah.

"Ngantuk?" tanya Virgo ketika Leyha hendak menaiki motornya.

"Gak begitu sih. Oh ya, aku gak mau malem-malem ya kak."

Virgo tersenyum tipis. Apa-apaan Leyha? Baru kali ini ia diperlakukan selayaknya kurir paket.

Brum!

"Kak, loh? Pelan-pelan ya kak."

Brum! Brum!

"KAK AKU TURUN LOH?"

Blacky melesat dengan cukup kencang, melewati pengemudi lain yang sedang tenang-tenangnya menikmati malam hari. Ini balasan Virgo kepada si tukang request.

^^^^^^

Virgo melahap cookies coklat miliknya dengan perlahan, berbanding terbalik dengan Leyha yang melahap hidangan itu dengan lahap. Virgo sampai heran, apakah perasaan sedih dapat berubah menjadi lapar selang beberapa waktu? Atau, apakah Leyha tipikal orang yang gampang berubah suasana hatinya?

Leyha berhenti, dia sadar Virgo menatapnya dengan begitu intens sebelum laki-laki itu salah tingkah.
"Hehe, sorry. Gue laper."

Virgo mengerutkan keningnya.

Tunggu.

Ada yang salah.

"Gue?"

"Aku laper..," jeda beberapa waktu Leyha sepenuhnya sadar. Sial! Seharusnya dia tidak boleh menggunakan 'lo-gue' selain ke teman-teman akrab. Apalagi Virgo dengan koneksi Om Jefri di belakangnya, dia harus menjaga image sopan santun itu!

Virgo yang tidak ambil pusing mengangguk pelan. Hening beberapa saat. Virgo sengaja memberikan Leyha waktu luang untuk menerkam semua cookies itu. Sepertinya Leyha terlihat seperti orang kelaparan yang tidak makan seharian.

Tunggu, itu tidak mungkin bukan?

"Lo kenapa Le—"

"Hah, enggak-enggak. Aku biasa aja, kak," sergap Leyha.

Virgo diam beberapa saat. Mencoba mengamati raut wajah Leyha.

"Maksud gue, kenapa pake kaos doang?" sambung Virgo sambil melirik pengunjung toko lainnya. Mayoritas dari mereka anak muda berpakaian modis. Bahkan beberapa orang memperhatikan Virgo dan Leyha dengan intens.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 5 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Virgo'sWhere stories live. Discover now