005

318 32 0
                                    

“Jeff, memikirkan apa?” Seru Johnny, duduk disamping jeffrey yang tengah menatap lautan. Hm, tak seperti biasanya. Pria berlesung pipi itu tak menjawab, membuat kesal siempu yang bertanya.

Saat ia menoleh, tak sengaja jeffrey melihat kembali rune. Sedang tertawa dengan hugo. Jeffrey mengucek matanya lalu kembali menatap rune yang tengah berlari ke arahnya. Johnny tampak bingung ketika jeffrey berdiri dan tersenyum bodoh.

“Hai rune!” Seru jeffrey, tangannya melambai ke atas dan larian rune perlahan melambat. Pipinya kembali panas saat kembali bertemu jeffrey. Buru buru rune memutar balik tubuhnya dan berlari ke hugo, menghindari jeffrey.

“Apa apaan…” raut jeffrey tak percaya, sapaan dan senyum sama sekali tak dibalas. Hei! Ia tersinggung! Padahal mereka sudah berbincang kemarin—walau ucapannya kadang dibalas atau tidak.

Johnny bertepuk tangan, “hahaha! Lihat wajah konyol mu yang ditolak!”

“Fuck” Wajah jeffrey tertekuk, semakin menjadi karena johnny menjahilinya. Ia memilih berlalu dan mengambil salah satu longboard disana.

“Hugo, sumpah aku tak bermaksud mengabaikan nya.” Cicit rune, jarinya saling bertaut. Cemberut karena dimarahi hugo sebab mengabaikan sapaan jeffrey, tak sopan katanya. Padahal rune tidak berani berhadapan dengan jeffrey, ia takut perasaan berdebar kembali datang.

“Sudah, hugo mungkin rune masih malu.” Jemian membela, merangkul rune. Hugo mendengus kasar dan berlalu di hadapan mereka.

Rune menatap jemian, “jemi… rune salah banget ya? Padahal rune tidak kuat jika berhadapan jeffrey tau”

“Mm? Kenapa tidak kuat?” Tanya jemian lembut. Mengusap dahi rune yang banjir keringat.

“Jantungku mau mati karena melihat dia” ujar rune polos membuat jemian tidak dapat menahan tawanya. Ia tertawa sementara wajah sendu rune berubah tertekuk.

“Jadi rune sudah kenal suka ya?” Ucap jemian sukses membuat rune terdiam, otaknya berputar mengingat wajah jeffrey yang tampan, mempunyai dua lubang di pipi, hidung mancungnya, dan surai cokelat yang terlihat sangat cocok dengannya.

‘10 facts about surfing, athlete Jeffrey Florence owns a hotel in Hawaii!’

‘Who is Jeffrey Florence's lover? These are some of the women who are reportedly close to the athlete’

‘The story of athlete Jeffrey Florence's struggle when he moved to another country’

“Berita portal hanya berisi tentang mu” ujar seorang pria berwajah bak anime, di sekujur tubuh terdapat beberapa tato. Suaranya yang kencang dapat jeffrey dengar di tengah kegiatan yang mereka lakukan. Berselancar.

“Itu bagus, aku akan mengalahkan artis bollywood” ucapnya penuh kepercayaan diri, Tarra mendengus mengubah posisinya menjadi duduk saat hanya ombak kecil menghampirinya.

“Itu bagus bukan, dan aku ikut terkenal sebagai teman atlet yang cantik dan seksi.” Disisi lain jeffrey, wanita cantik dengan bikini hitam membalas. Senyum nya lebar lalu melayangkan flying kiss pada mereka berdua. Agatha, wanita genit yang menjadi teman mereka. Penyuka surfing juga dan anak dari teman paman john yang ikut menjadi murid paman john.

“iiuhh yang ada kau di bully karena menjadi temannya” balas tarra, sontak dua pria itu tertawa sementara agatha langsung mendumpak longboard mereka dengan longboard nya.

“Anak anak! Kembali! Kita makan malam!” Ketiganya menoleh pada tayana ditepi pantai, melambaikan Tangannya agar ternotice mereka.

“Ayo kembali” ketiganya mengangguk lalu mengubah posisinya dan berselancar ke arah tepi pantai. Jeffrey mengernyit saat melihat tiga sosok di samping tayana, mereka hugo, jemian dan rune.

_

Jangan lupa streaming smoothie
(^.^)

Spring is sure to follow Where stories live. Discover now