006

269 30 1
                                    

“Jadi paman john adalah sepupu ayahku, kami masih satu keluarga termasuk jeffrey.” Rune Mengangguk. Maniknya menatap wajah paman john dan hugo sedikit Ada kemiripan, dan paman john sangat seksi. Jika rune tidak ingat eros ia sudah berlari ke pelukan paman john.

“Enak rune?” Tanya hugo disebelahnya, rune mengangguk memakan makan malam mereka yang begitu mewah. Ia menatap satu persatu wajah di meja makan ini, terdapat jeffrey yang tentu ia kenal meski tak dekat dan beberapa orang lain.

“Makan yang ini” rune menerima suapan dari jemian, kedua pria itu malah sibuk menyuapi rune yang jelas jelas memegang juga sendok. Kegiatan itu tak luput dari jeffrey, tanpa sadar ia terkekeh melihat pipi rune yang menggembung karena terlalu banyak menyuap makanan.

“Kalian sangat manis ya” Agatha berseru, bertumpu pada tangan dan memperhatikan kegiatan tiga pemuda itu. Sangat menggemaskan.

“Mereka butuh gizi agar terus tumbuh, ini makan yang banyak.” balas Paman john sambil meletakan piring berisi ayam pop, agatha tertawa pelan.

“Kalian mengenal jeffrey tidak?”

“Tentu kenal agatha” jawab hugo sambil menertawai pertanyaan agatha.

“Tidak usah kenal pun tidak apa” agatha cemberut, tangannya mencubit lengan jeffrey hingga menggaduh dan menjadi bahan tertawaan.

Agatha menoleh, menatap rune. “Kalau namamu siapa manis?”

“Rune psyche”

“cantik, seperti orangnya.” Radar ketidaksukaan rune menyala, ia tiba tiba ilfeel pada wanita dihadapannya. Dan apa maksud senyum menyebalkan itu?! Mata agatha memindai dari ujung kaki hingga kepala rune Seperti merendahkannya.

“Aku kenyang” menolak suapan jemian, rune memilih minum Sambil mendengarkan percakapan orang orang itu.

“Rune”

“Ya eh?” Rune menoleh, mendapati jeffrey tiba tiba berada disisinya. Pria itu mengasongkan minuman kaleng padanya.

“Untukmu, daripada sendiri lebih baik aku temani ya?” Rune mengangguk, menerima kaleng yang sudah jeffrey buka.

Mereka kembali terdiam. Rune menatap fokus pada teman temannya yang tengah berselancar bersama beberapa pria dewasa lainnya. “Maaf atas tatapan tak enak agatha”

“Oh kau tau ya” jeffrey mengangguk, ia memang memperhatikan interaksi mereka dan perubahan raut rune yang masam. Jeffrey menghela nafas, wanita itu memang seperti itu terkadang.

“Aku akan ke tempat pelatihan untuk olimpiade”

“Kau ikut olimpiade?” Mulut rune menganga, menatap jeffrey yang meminum kalengnya.

“Iya, kau mau ikut?” Ajak jeffrey sambil tersenyum, dan tanpa sadar rune mengangguk.

—

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Spring is sure to follow Onde histórias criam vida. Descubra agora