010

221 27 0
                                    

“Jadwal selanjutnya, kita akan wawancara dengan tVn di penginapan.” Ucap tayana, memeriksa jadwal selanjutnya setelah pemotretan yang dilakukan vogue. Event pertama WSL kembali menaikan nama jeffrey, pria berkebangsaan inggris itu.

“Baiklah, bagaimana dengan info wsl?” Tanya jeffrey, pria itu kini tengah memejamkan mata tengah beristirahat karena hampir dua jam ia melakukan pemotretan.

“Pekan depan event Masih berjalan di Hawaii hingga semifinal, untuk final kita akan ke indonesia.” Jawab tayana, berarti selama hampir dua pekan event di hawaii akan terus berlanjut. Dan berarti akan lebih banyak pengunjung pada penginapannya. Jeffrey tersenyum, mencium uang uang yang akan berhamburan di pantai itu.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan rune dengan hugo Dibelakangnya, kedua nya tersenyum canggung.

“—kami mengganggu ya?” sontak jeffrey dan tayana menggeleng, kedua pria muda itu Masuk. Rune meletakan beberapa sandwich buatan paman john sementara hugo sudah duduk dekat jeffrey.

Kedua Pria berbeda umur itu sudah saling akrab, entah jeffrey dan hugo ataupun jemian sudah lumayan akrab dengan kelompok jeffrey. Mereka selalu diundang makan malam, hitung hitung menghemat pengeluaran. Dan karena hal itu saat paman john meminta tolong, mereka dengan senang hati turut membantu.

“Ini dari paman John” ucap rune.

“Kenapa tidak paman john yang kesini?” Tanya jeffrey, menerima satu sandwich dari rune.

“Sekalian jalan jalan saja” hugo menjawab.

“Lalu, setelah itu kalian akan kemana?” Hugo dan rune berpandangan, mereka tersenyum canggung karena tidak tau tujuan setelah ini. Padahal Mereka sudah dipinjami mobil oleh paman john.

“Tidak tau” ungkap rune dengan wajah memelas. Jeffrey tertawa lalu menatap tayana.


“ARGH AKU MAU TURUN” Teriakan rune menggema, kedua tangannya memeluk Erat pinggang jeffrey. Ini kali pertamanya rune berada diatas air dengan jet ski. Awalnya ia tak mau menaiki jet ski ini tapi si jangkung dengan dua bolong dengan paksa menaikan dirinya pada jet ski.

“JEFFREY AKU BENCI KAU” Jeffrey kembali tertawa, sengaja ia meluangkan waktu dengan rune sebelum wawancara.  Di Tepi pantai, hugo dan jemian tersenyum melihat rune yang ketakutan. Keduanya baru saja memberhentikan jet ski setelah bermain cukup lama. 

“Mereka seperti adik kakak” Keduanya menoleh pada agatha yang tiba tiba mendekat. Wanita itu duduk disamping mereka, tersenyum pada dua bocah tampan ini.

“Ya sepertinya” jawab hugo malas.

“Aku harap mereka ada batasan.”

Jemian mendengus, “kau mengancam kami?” Sontak agatha terkekeh, yah jujur sekali jika ia tidak suka dengan interaksi jeffrey dengan mereka. Jeffrey tak pantas bermain dengan para bocah ingusan apalagi setelah ketenaran jeffrey.

“Hugo~ jemian” rengekan terdengar, rune sudah berlari ke arah mereka dengan rengekan manja. Bibirnya cemberut dan pakaiannya yang basah menjadi transparan. Pria mungil itu memeluk hugo.

“Aku tak mau naik lagi” cicit rune.

“iya iya, nanti kita Main lagi?” Goda hugo dibalas pukulan pada punggungnya.

“Sudah, rune harus ganti baju” ujarnya. Kedua pria itu mengangguk dan berlalu pergi, jemian melirik agatha yang kini bergelantungan di lengan jeffrey. Atlet itu melirik padanya lalu melepaskan agatha dan menghampirinya.

“Dimana rune?” Tanya jeffrey.

“Kembali ke penginapan” jawab jemian agak ketus, ia melirik pada jeffrey yang melayangkan tatapan kecewa. Ah ia sangat tidak menyukai pria ini.

“Kau dekat dengan rune?” Jeffrey melirik kaget, ia mengernyit mengingat kembali kedekatan antara ia dan rune, pria mungil dengan banyak hal yang dapat membuat jantungnya bekerja. Bahkan hanya memikirkannya jantungnya berdegup kencang.

“Aku cukup menyukainya”

Jemian mendecih, “cukup? Lebih baik kau mulai perhatikan kedekatan kalian, jangan terlalu dekat atau wanita mu mengamuk.”

“Apa maksudmu hei—” jeffrey memandang bingung punggung jeffrey, ada apa dengan pria itu? Ditengah kebingungan agatha berdiri di sampingnya.

“Ayo, kata tayana wawancara sebentar lagi. Sehabis wawancara, kau mau ke bermain bukan?” Kerling agatha, pria dihadapannya tersenyum. Memeluk pinggang agatha.

“Ayo.”











Spring is sure to follow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang