Part 11

326 27 0
                                    

Karin berdecak. Saat ini sudah tengah malam, Sasuke tidak kunjung datang ke dalam gubuknya. Gadis itu mengernyitkan dahinya. Mungkinkah ada yang salah?

Dengan rasa tidak sabarnya, Karin berdecak. Ia keluar dari gubuk dan bergerak ke arah air terjun. Namun, tidak ada siapapun di sana.

Lalu, gadis itu mengendap ke arah gubuk Juugo dan Suigetsu. Namun, tidak ada hal yang aneh.

Karin mencoba menggunakan sensor miliknya. Ia meneguk ludahnya kasar. Dengan mengumpulkan keberanian, gadis itu bergerak ke arah gubuk Sasuke. Menempelkan telinganya di sana.

Hatinya begitu terpukul ketika mendengar sahutan desahan tiada henti dari dalam gubuk.

"[Name], ini sungguh sempit. Bagaimana kau bisa sesempit ini seusai aku masuk beberapa kali, hm?"

[Name] tidak menjawab. Hanya terdengar suara desahan dari dalam sana.

"Nikmat, sayang?"

Lagi, Karin mendengar desahan dari dalam gubuk. Namun, gadis itu mencoba berpikiran positif. Ia mengintip celah gubuk yang cukup terlihat.

Lagi, Karin merasa patah hati. Di sana ada seorang wanita dan pria sedang memadu kasih dengan posisi saling berhadapan tanpa adanya pakaian yang menempel pada keduanya.

"Aku bertanya, [Name]. Apakah senikmat itu hingga kau tidak mau menjawab ku?"

Suara desahan perempuan kembali terdengar. Namun, kali ini, perempuan itu menjawabnya dengan terbata. Ia mengusap pipi halus Sasuke dan menatapnya dengan sayu.

"Ya, Sasuke. Lagi. Lebih dalam. Aku ingin merasakanmu lebih dalam."

"Sesuai permintaanmu, sayang."

Karin yang sudah merasa tidak kuat mendengar suara dari dalam memutuskan untuk berhenti mengintip. Ia segera kembali ke arah gubuknya.

Sebuah trik yang malah menjadi boomerang untuk Karin. Karin sangat menyesal menggunakan trik itu.

✧-'-✧

[Name] sedang berjalan berdua dengan Sasuke di sebuah gua dalam tanah. Meninggalkan rekan timnya di atas tanah.

Tidak, sebenarnya [Name] dahulu yang memberitahukan Sasuke terkait keberadaan Itachi. Sasuke yang tidak sabar bertemu dengan Itachi segera masuk ke dalam.

[Name] membiarkan Sasuke untuk berjalan sendiri dan menyelesaikan permasalahannya. Di sini [Name] hanya akan memperhatikan dan mengawasi Sasuke. [Name] akan membantu jika sewaktu-waktu Sasuke diserang oleh Itachi.

[Name] menjaga jarak dari Sasuke namun tetap terlihat di mata Itachi. Itachi tersenyum tipis. Dengan sekejap, lelaki itu mengubah ekspresinya. Ia akan menjaga ekspresi agar tetap meyakinkan Sasuke.

"Kau terlihat lebih tinggi."

"Kau belum berubah. Matamu masih dingin."

Mendengar percakapan keduanya meyakinkan [Name] bahwa keduanya masih saling menyayangi satu sama lain. Bagaimana bisa jika orang yang sudah saling membenci masih hafal dengan fisik masing-masing dahulu?

Itachi terlihat menggunakan topeng daripada terobsesi dengan kekuatan. Sangat mudah menilai Itachi demikian. Dari pertarungan ini saja Itachi tidak melawan sama sekali. Lelaki itu hanya berucap dingin kepada Sasuke.

[Name] tersentak. Secara tiba-tiba ada sosok Itachi yang muncul di hadapannya. Baru saja [Name] melihat manik matanya, [Name] terbawa ke dalam dunia sunyi. Dunia yang hanya ada [Name] dan Itachi.

Dengan tenang, [Name] bertanya, "anda menggunakan genjutsu pada saya?"

Itachi terdiam.

[Name] menelengkan kepalanya dan menyiratkan senyumnya. "Ada hal yang anda inginkan dari saya?"

[COMPLETED] The Wasted One [Sasuke X Reader]Where stories live. Discover now