Part 12

334 30 0
                                    

[Name] mengernyitkan dahinya kala mendapati chakra senjutsunya berpindah tempat. Segera, [Name] melacak chakra tersebut. Walaupun sempat menghilang, namun beberapa jam kemudian, chakra itu kembali muncul.

[Name] mengikuti aliran chakra itu dan meninggalkan Juugo yang tengah pingsan akibat serangan juken miliknya. [Name] mengernyitkan dahinya.

"Konoha? Apakah orang itu berniat menculik Sasuke?"

Dari dahan ke dahan, [Name] bergerak menuju tempat klon senjutsunya hinggap. [Name] dapat merasakan bahwa tempat itu adalah sebuah rumah. Sebuah rumah yang mewah.

[Name] menyerap kembali klon senjutsunya dan menghentikan geraknya ketika byakugannya mendapati Sasuke sedang bermain dengan sosok anak kecil laki-laki dan bercakap dengan kakaknya.

[Name] tersenyum lega kala melihatnya. Akhirnya, kesalahpahaman diantara Sasuke dan kakaknya telah usai juga. Namun, di saat yang sama, [Name] memiliki rasa minder sedikit.

Sasuke adalah sosok elite diantara para elite. Laki-laki itu terlahir dari klan ternama dengan posisi anak resmi kedua ketua klan dan merupakan keturunan murni. Sangat berbeda dengan dirinya.

Menurut informasi terakhir Ryuuzi, [Name] adalah keturunan tidak resmi dari ketua klan hyuuga dan penari dari klan Uzumaki. [Name] bukan keturunan murni. [Name] adalah keturunan campuran.

Namun, [Name] tidak berkecil hati meskipun ada rasa kecil untuk minder di hatinya. Selama Sasuke tidak mengajaknya ke jenjang pernikahan, [Name] rasa tidak mengapa untuk berada di sisi Sasuke lebih lama lagi.

[Name] mencintai Sasuke. Untuk saat ini, [Name] tidak bisa meninggalkannya. [Name] bergerak untuk menjauh dari rumah itu. Namun, lengan [Name] dicekal.

[Name] tersenyum tipis. Ia bertanya, "ada apa, Itachi-san?"

"Untuk apa kau kemari?"

"Melihat keadaan adik anda tentunya."

Lalu, lengan [Name] serasa ditarik oleh Itachi. "Masuklah! Kau ingin melihat adikku, bukan?"

"Saya tidak ingin mengganggu keseruan antara adik anda dan anak kecil yang ada di sana, Itachi-san."

"Ah, byakugan?"

[Name] menganggukkan kepalanya.

"Alap-alap kawah tadi milikmu?"

[Name] mengangguk. Tidak ada artinya untuk berbohong kepada sosok yang telah mengetahui segalanya. Wanita itu mengikuti langkah Itachi yang menuju ke arah danau.

Itachi menghadap ke bawah. "Mengapa kau setia di sisi adikku?"

[Name] merasa bingung. Jujur saja, ia tidak tau alasan selain cinta. "Karena adik anda adalah Sasuke. Saya mencintainya."

Itachi terkekeh. "Dia adalah sosok gegabah. Sosok yang jauh dari kata dewasa. Sosok yang berbeda jauh denganmu yang sangat teliti dan waspada."

[Name] tersenyum tipis. "Itachi-san terlihat sangat yakin dengan sifat saya."

"Dari pertemuan pertama kita, sifatmu sudah terlihat di sana. Lalu, aku melihat alap-alap kawahmu yang selalu mengawasi Sasuke saat bersamaku. Mengapa kau tidak menginterupsinya?"

"Karena saya tidak suka dengan orang yang gemar menginterupsi urusan yang bukan ranahnya."'

"Meskipun kau dekat dengannya?"

[Name] mengangguk. "Kedekatan tidak membebaskan batas privasi, Itachi-san. Manusia memiliki batas privasi masing-masing dan saya menghargai itu."

[COMPLETED] The Wasted One [Sasuke X Reader]Where stories live. Discover now