Part 13

309 26 0
                                    

Sasuke telah masuk ke dalam onsen panas. Onsen yang sengaja disewa oleh Sasuke untuk keduanya. Tidak, tidak hanya onsen, Sasuke juga menyewa penginapan yang menyediakan onsen pribadi. Entah mendapatkan uang darimana, namun [Name] merasa tidak berhak untuk ikut campur.

[Name] meneguk ludahnya kasar. Kejadian di air terjun kapan lalu terbayang di kepalanya. Rona merah menyebar di pipi wanita itu.

Sasuke terkekeh. "Masuklah, [Name]!"

[Name] melipat bibirnya dan memasuki onsen tersebut. Tentu, dengan sehelai kain yang disediakan penginapan.

Sasuke meraih pinggang [Name]. Lelaki itu melepas ikatan penutup mata [Name] sebagaimana apa yang ia lakukan ketika mereka sedang menikmati waktu berdua.

Dengan mengeluarkan sedikit tenaganya, Sasuke menarik lengan [Name] dan mendudukkannya di paha Sasuke. Sasuke menyeringai.

Lelaki itu menatap kain yang menutupi dada [Name]. Ia sedikit menarik kaitan kain itu. "Kita sudah melakukannya berulang kali. Mengapa kau masih malu-malu?"

[Name] mengerucutkan bibirnya. "Ish."

Sasuke kembali terkekeh. Ia langsung menyibak kain itu. Menghilangkan penyekat diantara keduanya.

[Name] membulatkan matanya. "Sasuke, kau-"

Sasuke menyumpal bibir [Name] dengan bibirnya. Melumat bibir [Name] dengan dalam. Lelaki itu sungguh terampil untuk membuat [Name] lupa diri.

[Name] mengalungkan lengannya di leher Sasuke. Sasuke menyeringai. Jemarinya bergerak dengan cepat ke arah payudara besar [Name]. Meremasnya dengan pelan.

Reaksi yang ditampilkan [Name] adalah reaksi yang paling Sasuke sukai. Lelaki itu bergerak ke arah leher [Name] dan menyesapnya.

Setelah itu, ia berujar, "permainan onsen kita akan dimulai, [Name]."

✧-'-✧

Sasuke sungguh tidak melepaskan [Name]. Dari petang hingga malam, [Name] dan Sasuke masih berada di onsen. Sasuke baru mengeluarkan tubuh keduanya ketika [Name] terlihat lemas dan tak bertenaga.

Sasuke menggendong [Name] dengan lihai. Meletakkannya di atas kasur. Memainkan rambut panjangnya. Ia terkekeh pelan. "Sepertinya kau memang secandu itu untukku, [Name]."

Ucapan yang tentu tidak [Name] hiraukan karena lelahnya fisik yang ia rasakan. Sasuke bergerak ke arah samping [Name]. Ia mengecup pucuk rambutnya dan berbisik, "tidur nyenyak, kekasihku."

Lalu, menutup tubuh telanjang mereka dengan selimut tebal yang telah disediakan. Sasuke tidak akan membiarkan tubuh [Name] sakit.

✧-'-✧

Kali ini, Sasuke mengajak [Name] di sebuah danau. Bukan, ini bukan danau legendaris uchiha. Ini adalah danau biasa dengan ketenangan yang indah. Danau yang Sasuke temukan kala Sasuke hendak mencari Juugo.

[Name] duduk di atas rerumputan. Rerumputan hijau di balik pepohonan besar. Sasuke juga menemaninya di sana.

Semula, keduanya hanya menikmati waktu bersama dengan memandangi keindahan alam tanpa berbicara satu sama lain. Yah, ini memang aneh. Namun, keduanya suka melakukan hal ini. Entah dengan Sasuke yang menyandarkan kepalanya di atas pundak [Name] seperti ini atau Sasuke merebahkan tubuhnya di paha [Name].

Menurut [Name] dan Sasuke, menikmati waktu dengan hening adalah suatu hal yang diperlukan meskipun terkadang keduanya suka berbicara mendalam akan sesuatu hal seperti saat ini.

Setelah menikmati waktu dengan berdiam diri bersama, Sasuke membuka percakapan, ia bertanya, "[Name], aku ini apa?"

[Name] terdiam.

[COMPLETED] The Wasted One [Sasuke X Reader]Where stories live. Discover now