🍬 SandavaKeyshine 9 🍬

1.6K 217 150
                                    

Terima kasih vote komen part sebelumnya ayang, aku lanjutin ceritanya buat kalian.
Jangan lupa vote nya dulu, setelahnya komen.

Keyshine berjongkok sambil memainkan tanah bersama anak kecil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Keyshine berjongkok sambil memainkan tanah bersama anak kecil. Ia membawa toples berisi ikan yang baru saja Sandava belikan untuknya. Tadi Keyshine sudah meminta izin pada Sandava untuk main di luar bersama anak kecil yang ada di komplek mereka, Sandava mengizinkan dengan syarat Keyshine tidak boleh keluar dari komplek.

"Bocil mau ikan panda tidak? Ini Keyshine membeli dua." Keyshine menunjukkan toplesnya, membuat teman kecil Keyshine mengangguk semangat.

" Keyshine menunjukkan toplesnya, membuat teman kecil Keyshine mengangguk semangat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ikan panda Eci)

"Mau Kak Kecine, bial bica main dengan ikan nanti bila tidak ada teman." Anak kecil itu ingin mengambil toples yang ada di tangan Keyshine, tapi Keyshine segera menyembunyikan toplesnya di balik tubuhnya.

"Ish bukan Kecine, Keyshine. Coba panggil nama Keyshine dengan benar!" Keyshine berucap kesal, ia berdiri lalu membersihkan bajunya dengan satu tangannya.

Si anak kecil ikut berdiri. "Ish nama Kakak culit cekali, biaca Om di lumah Kakak memanggil Eci kok! Aku dengal!" seru anak kecil itu, ia berkacak panggang, mendongak menatap marah pada Keyshine.

"Khusus untuk bocil seperti kamu tidak boleh memanggil Eci! Keyshine, sebut dulu cob--aaa!" Keyshine memekik kuat, karena tiba-tiba ada yang menggendongnya bridal style.

"Kakak Eci nya Om bawa pulang dulu ya," ujar Sandava, mengusak rambut anak kecil itu. Sandava berjalan santai kearah rumah mereka dengan Keyshine yang ada di gendongannya.

"MAMAS GULA TURUNKAN ECI!" Keyshine berontak di gendongan Sandava, tapi Sandava tidak peduli dan tetap melanjutkan jalannya ke rumah. Untung saja Keyshine bermain bersama anak kecil itu tidak jauh dari rumah mereka.

Sandava menurunkan Keyshine ketika mereka sudah sampai di depan rumah. "Nakal sekali, mau Mas hukum, hmm?" Sandava melipat kedua tangannya di depan dada, menatap Keyshine dengan tatapan datarnya.

Keyshine mendengus kesal, ia tidak menghiraukan pertanyaan Sandava dan malah masuk terlebih dahulu ke dalam rumah.

"Sabar, dia masih bayi." Sandava menghela napas pelan. "Oke, tidak perlu di marahi," ujar Sandava, setelahnya ia menyusul Keyshine masuk ke dalam rumah.

Mamas Gula My Husband Where stories live. Discover now