k e d e l a p a n ♡ p r o g r a m m e r

127 33 13
                                    

HAPPY READING!

WARNING!

PART INI SANGAT MENGURAS OTAK!

HARAP SIAPKAN CAMILAN!

HARAP SIAPKAN CAMILAN!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

o∆o

"Ini jamkos nggak, sih?" tanya Tari.

Asyela mengedikkan bahunya. "Guru-guru pada rapat kali."

"Guys! Tugas minggu lalu yang belum, diselesaikan sekarang, ya! Gurunya lagi nganter anak lomba katanya," tutur Farah selaku ketua kelas yang mendapat kabar dari guru mapel.

"Alhamdulillah ... aman!" seru Asyela.

Tadinya gadis itu sedang menyalin tugas milik Tari dengan terburu-buru. Namun, kini dia bernafas lega karena sang guru tidak masuk kelas. Jadi, bisa dengan santai menyelesaikan tugasnya.

Tari memukul pelan punggung tangan Asyela dengan pulpennya. "Aman aman! Kebiasaan kamu, tuh! Udah cepet selesaikan! Barangkali dapat tugas lagi."

"Lanjut nanti ajalah, aku kebelet."

Tari mendengus melihat Asyela keluar kelas setelah mendapat izin dari sang ketua kelas.

Sementara, Asyela menuntaskan hajatnya di kamar mandi siswi.

"Huh! Udah buru-buru ngerjain malah jamkos. Lomba apaan, sih?" gerutunya ketika keluar dari kamar mandi.

"Eh ... mumpung jamkos, ngelintong dulu kali. Males amat nugas mulu!"

Asyela berjalan tanpa tujuan. "Kemana enaknya? Tapi kalau ada guru yang liat, mampus dah gua."

"Lah ... itu mereka pada di luar kelas juga. Jamkos semua kali, ya?"

Nampak siswa-siswi yang sedang duduk-duduk di luar kelas ketika gadis itu menyusuri koridor Administrasi Perkantoran.

Asyela berdecak kesal. "Rame banget, ke kantin aja deh."

Gadis itu mengalihkan jalannya menuju kantin sekolah. Dengan santai tanpa takut ketahuan guru, karena semua kelas terlihat berisik. Jika begitu, sudah pasti tidak ada gurunya.

"Ternyata jamkos semua. Kantin lumayan rame juga. Mana bentar lagi istirahat, untung kesini sekarang."

Asyela mengedarkan pandangannya, mencari jajanan kesukaannya.

"Nah, itu!" Dia menghampiri salah satu stand makanan yang masih sepi.

"Bu, dimsum'e kalih, nggih," pinta Asyela kepada pemilik stand itu.

Wanita berwajah manis itu tersenyum ramah. "Nggih, cah ayu. Ngenteni sedhela, nggih, lungguh dhisik."

"Nggih, Bu."

STALKER VS PROGRAMMER [ON GOING]Where stories live. Discover now