berkat

205 30 0
                                    

Tldr, berkat di sini tuh kayak bungkusan hajatan isinya nasi sama lauk. Kutulis berkat karna kubikin latar mereka jawa. Dan kalau peringatan seribu harian orang meninggal, selalu ada sate daging isinya tiga biji.

Note: agak jijik, ini based rl sih wkwk
.
.
.

"Weeeii, ada berkat nihh!!"

Gempa yang sedang menggoreng telur melongo karena Halilintar yang datang dengan baju koko lengkap peci serta membawa bungkusan makanan berwarna biru tua.

"Berkat dari siapa??? Kapan Mas Hali keluar?" Tanya Gempa menerima bungkusan itu masih dengan melongo.

"Tadi lah. Habis Maghrib. Masa gak tau?" Balas Halilintar santai. Dia turut melihat Gempa yang membuka bungkusan itu.

"Ah, hati-hati telurmu gosong," lanjut Halilintar saat menyadari adiknya masih menggoreng telur.

"Oh iya," Gempa mengecilkan api di kompornya.

"Mana Taufan? FAAANNNNN!!??? TAUFAAN, BERKAAATTT!!!!"

Gempa hanya bisa terkekeh kecil menanggapi teriakan Halilintar.

Yang dipanggil tak lama kemudian muncul dengan agak berlari kecil.

"Apaan?" tanyanya.

"Berkat nih," kata Halilintar.

"Hah? Dari siapa? Kapan keluar? Kok aku gak tau?" Tanya Taufan sama seperti Gempa tadi dan lebih bertubi.

"Ck, kalian ini. Tinggal makan aja. Itu tadi dari Pak Sabar. Kan seribu harinya almarhum ayahnya. Undangannya ada di depan. Kalian aja yang gak liat. Untung aku tahu terus dateng ke sana," kata Halilintar.

"Oohhh...." Kedua adiknya mengangguk kompak.

Taufan mengambil sate kambing yang berisi tiga irisan daging dan memakannya satu. Halilintar meminta sate itu dan memakannya satu.

Tinggal satu biji daging dan kini Gempa yang memegang tusuk itu.

"Kok aku dikasih yang besar sih?" Tanyanya protes.

Tapi tanggapan kedua kakaknya membuatnya jijik karena keduanya ingin mengeluarkan daging di mulut mereka. Berniat memberikannya pada Gempa.

"Oh, nih nih," kata keduanya kompak.

"Idih emohhh!!" Gempa langsung memakan potongan daging terakhir walau sempat protes daripada harus menanggapi kelakuan jelek kakak-kakaknya.

[Kumpulan] Trio OriWhere stories live. Discover now