Bab 4

153 19 20
                                    

Setelah kejadian beberapa hari lalu disaat Jirat memberikan tumpangan untuk Kasi, kini Kasi semakin menghindar dari Jirat. Ia mengorbankan waktunya untuk berangkat lebih pagi, tidak peduli jika kampus masih sepi yang jelas ia benar-benar harus menghindar. Dan setelah kejadian itu, Milky si hantu fujoshi yang menyebalkan itu entah kenapa belum muncul lagi, namun Kasi masih mencurigainya. Tidak mungkin hantu usil itu menghilang dan menyerah begitu saja, ia yakin jika suatu saat Milky akan kembali dan merasuki tubuhnya lagi.

"Haaahhh.." Kasi menghela nafasnya panjang saat ia melirik ke arah helm milik Jirat yang sampai saat ini belum ia kembalikan.

Sebenarnya, ia bingung bagaimana cara mengembalikannya. Apalagi saat itu ia dengan tidak sopannya, tidak mengucapkan terimakasih pada Jirat. Selain merasa sangat malu, ia juga takut jika Jirat menjadi tidak menyukainya.

"Kira-kira, dia sedang apa ya?." Kasi beranjak dari tempat tidurnya. Hari ini masih pagi dan ini adalah hari libur. Kasi yang biasanya bangun lebih siang di hari libur namun kali ini ia tidak bisa melakukannya karena ia selalu ingat akan Jirat sehingga benar-benar mengganggu tidurnya.

Seperti saat ini, padahal selama beberapa hari ini ia selalu menghindar tetapi tetap saja jika ia tidak melihat Jirat, rasanya hidup Kasi terasa hampa.
Ia menyibak tirai yang menutupi pintu kaca yang dijadikan akses menuju balkon rumahnya. Berharap ia bisa mengintip sedikit aktivitas Jirat dari kejauhan.

"Jirat, aku merindukanmu. Kau sedang apa?." Gumamnya lagi sambil menatap ke arah kamar Jirat yang berseberangan dengannya. Tapi terlihat jika rumahnya masih sepi dengan kamar Jirat yang tertutup rapat oleh tirainya.

Akhirnya Kasi menggeser pintu kaca itu, lalu ia melangkah menuju balkon dan kedua matanya masih tetap memperhatikan kamar Jirat.

"Aku merindukanmu, tapi.. Aku malu.." Ia memajukan bibirnya, sepertinya ia merindukan tetangga tampannya nan ramah itu.

Ada yang malu-malu kucing nih.

Kasi terperanjat, lalu ia mengeluh saat melihat Milky yang melayang sambil berpose tidur menyamping.

"Aduhh.. Kau lagi." Gerutu Kasi, karena benar sesuai dugaannya jika makhluk menyebalkan itu akan muncul kembali.

Apa sih Bro, kau tidak senang sekali akan kedatangan ibu perimu ini.

Ucapnya dengan percaya dirinya, lalu ia turun dan kini berdiri di samping Kasi dan ikut-ikutan menatap kamar Jirat yang masih tertutup rapat itu.

"Tidak tahu ah." Kesal Kasi, sepertinya ia sudah malas menjelaskan jika rasa sedihnya itu terjadi karena hantu menyebalkan itu.

Ow... Kangen Jirat ya?.

Aaaaaaa.

Milky benar-benar menggodanya, ia menunjuk ke arah wajah Kasi dengan jari telunjuknya.

"Sebal." Ucap Kasi yang kesal.

Aduh, kau ini tidak tahu berterimakasih. Padahal karena perbuatanku, kau bertahap semakin dekat dengan Jirat-mu. Bahkan waktu itu kau menempel begitu lekat dengan tubuhnya yang sexy dan terbalut kemeja putih lalu...

"Ah, sudah-sudah." Potong Kasi, ia merasa malu dengan deskripsi Milky yang menyebalkan itu.

Aihh.. Tapi bukankah hatimu juga mengatakan hal itu?.

Milky kali ini bermain seolah dia tahu segalanya, Kasi mendengus kesal sambil menatap malas hantu itu. Lalu ia kembali fokus ke arah kamar Jirat.

Oh ya bro, apa kau mau tahu jika Jirat sedang apa sekarang?.

Kasi kembali menoleh, ia sepertinya tertarik dengan ucapan hantu itu.

Kau mau tahu... Dia.... Sedang Mandi...

Extrovert Meets IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang