[1.1] Isle the Lost

43 5 2
                                    

Pada zaman dahulu kala,

Sekitar 20 tahun yang lalu, sepasang bangsawan menikah hingga menjadikan keduanya Raja dan Ratu di depan 6000 rekan serta sahabat terdekatnya. Sang Raja menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di sekitar wilayah tersebut dan menobatkan dirinya menjadi Raja Auradon.

Dia mengumpulkan semua penjahat dan kaki tangannya, pada dasarnya orang-orang munafik, dikucilkan di sebuah pulau dengan penghalang ajaib agar mereka terkunci dan tetap disana.

Isle the Lost.

Tanpa Sihir.

Tanpa Wifi.

Tanpa jalan keluar.

Atau bisa dibilang itu adalah perkiraan banyak orang terhadap nasib-nasib para penghuninya. Tunggu kalian belum mengenal mereka? Sebentar lagi itu akan terjadi. Tapi sebelumnya, ini yang akan terjadi.


𝕯𝖊𝖘𝖈𝖊𝖓𝖉𝖆𝖓𝖙𝖘 : [1] Isle the Lost


Seorang wanita dengan pakaian kerajaan yang begitu anggun tengah menatap sebuah pulau yang terletak tak jauh dari kerajaan yang dihuninya. Tatapannya begitu kosong menandakan sebuah rasa iba yang sulit digambarkan. 

"Lengan... Kepala..."

Ia bergerak pasrah ketika penjahit Kerajaan tengah mengukur setiap lekuk tubuhnya untuk penobatannya nanti. 

"Bagaimana mungkin putriku bisa dinobatkan menjadi penerus Auradon bulan depan?" Tanya sebuah suara yang terdengar begitu familiar di telinga sang gadis. Itu ayahnya, pemimpin dari Auradon.

Pria bertubuh tegap itu memasuki ruang kamarnya ditemani dengan seorang wanita yang memiliki paras yang begitu serupa dengan dirinya. Wajahnya begitu berseri, rambutnya secoklat susu hangat, dan kulitnya seputih salju. Ia tersenyum getir menatap keduanya lalu menundukan kepalanya sedih.

"Lihat? dia masih begitu kecil!" Ujar sang ayah seraya menghampiri putrinya itu.

"Dia sudah berusia 16 tahun, sayang..." Timpal sang Ibu yang sedikit tak setuju dengan pernyataan dari suaminya itu.

"Enam belas tahun?! akh, bagiku itu masih terlalu muda untuk dinobatkan menjadi seorang Ratu. Maksudku, aku masih membuat keputusan yang salah sampai usiaku menginjak 42."

Dua wanita di ruangan itu segera mengerutkan keningnya bersamaan. "Kuingatkan kau menikahiku di usia 28, sayang"

Gadis itu melebarkan senyumannya ketika sang ayah mulai berbisik ke arahnya, "Bercanda..."

"Ayah, aku sudah memutuskan kebijakan resmiku untuk yang pertama kalinya. Aku memutuskan supaya anak-anak di Isle the Lost mendapatkan kesempatan yang sama seperti para putri dan pangeran lainnya—

—untuk tinggal di Auradon"

Sang Ratu menjatuhkan cangkirnya seketika lalu menatap putri semata wayangnya itu dengan tatapan terkejut. Sementara sang ayah mulai memejamkan matanya erat.

"Ayah..."

"Setiap kali aku menatap keluar ruangan ini, aku rasa mereka adalah anak-anak yang ditelantarkan. Mungkin ini sulit tapi kita bisa memulainya dari beberapa yang paling membutuhkan bantuan kita"

"Anak-anak dari para penjahat itu akan tinggal bersama kita?!" tanya Sang Raja mencoba untuk menahan amarahnya.

Gadis itu hanya mengangguk pelan, "Aku sudah memilih mereka, Junhui dari keluarga Moon, Soonyoung dari keluarga Kwon, Jihoon dari keluarga Lee, Wonwoo dari keluarga Jeon"

Descendants [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang