48. Ke rumah Omah?

486 12 4
                                    

ENJOY THE STORY-!!💐

Sudah seminggu Nadhira tinggal di apartemen, dan sudah seminggu pula ia lepas dari pekerjaannya.

Hari ini, Nadhira dan Sagara berencana untuk mencari gaun pertunangan.

Yap!! Mereka akan segera bertunangan.

"Bunda Veli!!" panggil Nadhira saat melihat Velina datang dari arah pintu butik.

Sang empu menoleh, lalu tersenyum. Ia berjalan mendekati keduanya bersama sang suami.

"Gimana? Kalian sudah nemu?" tanya Velina.

Nadhira menggeleng, "gak ada yang menarik."

"Mau gaun custom saja?"

"Kalau gaun custom, pasti nunggunya lama." balas Sagara. Sebetulnya ia ingin cepat-cepat bertunangan dengan Nadhira supaya tidak ada yang bisa mendekatinya lagi.

"Ya sudah, bunda coba tanyakan dulu pada teman bunda, ya." Setelah mengatakannya, Velina langsung berjalan menghampiri pemilik butik, alias temannya.

Baron hanya diam saja melihat interaksi mereka.

"Akhirnya kamu bertunangan juga." ujar Baron.

Sagara menoleh, "iya."

"Tapi Angga, kita belum bicarakan ini pada keluarga besar."

"Soal keluarga besar, itu gampang. Setelah gaunnya ketemu, Angga langsung ke rumah omah buat bilang."

Baron mengangguk, "baiklah."

"Psstttt, jadi aku mau dikenalin ke keluarga besar?" tanya Nadhira dengan berbisik.

Sagara tersenyum. "Iya, kamu senang?"

"Aku takut,"

Sagara mengerutkan keningnya, "kenapa takut?"

"Nanti omah kamu galak."

Sagara jadi terkekeh karena jawaban Nadhira. Bagaimana bisa seorang berandal sekolah takut kepada seorang nenek-nenek?

"Gak usah takut, ada saya."

Nadhira menghembuskan nafas beratnya. "Iya deh.."

_______________

Akhirnya, mereka telah menemukan gaun yang cocok untuk pertunangan mereka. Begitu juga dengan Sagara yang juga sudah menemukan tuxedo yang pas untuk ia gunakan nanti.

Dan sekarang, keduanya tengah berada di warung sate. Padahal Sagara ingin mengajaknya makan di restoran mewah. Namun, Nadhira menolak. Katanya..

"Mas Gara, lidah aku itu gak cocok buat makan-makanan mewah. Mending makan sate ayam aja, yuk?!"

Ya, begitulah kira-kira.

"Bang, sate ayamnya dua porsi ya." ujar Nadhira.

"Siap, neng."

NASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang