50. Kecewa

422 15 2
                                    

HAPPY READING-!!❤️

Seorang gadis tengah berlari sambil menuntun high heels nya. Dengan air mata yang terus-menerus turun dari matanya.

Dan di saat itu juga, hujan turun dengan derasnya.

Nadhira tidak peduli, ia terus berlari menjauhi pekarangan rumah milik Lionara.

Nadhira merasa malu, kenapa hidupnya sangat sial? Padahal ia sudah merencanakan semuanya.

Apakah hidupnya tidak bisa bahagia?

Akhirnya Nadhira sampai di sebuah halte bus. Ia akan meneduh terlebih dahulu.

Dingin, rasanya dingin sekali. Ia hanya memakai dress berwarna putih dengan motif bunga yang menghiasi dress itu.

Hancur, semuanya hancur. Make up nya telah luntur akibat hujan dan air mata.

"Kenapa hidup gue sial banget? Kenapa gue gak bisa bahagia? Sedikit aja, kasih gue kebahagiaan. Gue mau hidup tenang dan bahagia."

Nadhira mengusap wajahnya. Ia benar-benar merasa hancur sekarang.

"Nadhira, lo kenapa disini?"

Sang empu menoleh ke atas. Ternyata itu Revan. Nadhira heran, mengapa Revan selalu ada disaat dirinya sedang rapuh?

"Lo nangis?"

Tanpa basa-basi, Nadhira bangun lalu memeluk erat tubuh Revan.

"Gue hancur, Van.." lirih Nadhira.

Melihat perlakuan Nadhira, tangan Revan terulur untuk mengelus punggung Nadhira. Ia membalas pelukan Nadhira.

Seseorang melihatnya dari kejauhan, lalu pergi meninggalkannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Gue anter lo balik, ya." ucap Revan.

_________________

Sekarang keduanya telah berada di apartemen. Saat diperjalanan, Nadhira menceritakan semuanya pada Revan. Hal itu tentu membuat Revan ikut merasakan kesedihannya.

"Lo jadi basah gara-gara gue. Sana ganti baju. Kebetulan gue punya kaos oversize, mungkin muat di elo."

Revan menggeleng, "Gak apa-apa. Lo mandi dulu aja, gue gampang."

"Oke, kalo gitu gue mandi dulu. Ini handuk, biar lo gak makin kedinginan. Kalo haus, lo ambil aja dari kulkas."

Revan mengangguk. Kemudian Nadhira pergi meninggalkannya.

Melihat Nadhira yang sudah pergi, Revan pun membuka handphonenya, lalu menelpon seseorang.

"Lo harus kesini sekarang. Udah saatnya lo muncul."

_________________

Hari ini, Nadhira bersekolah seperti biasa. Sebetulnya ia tidak ingin sekolah karena merasa kurang enak badan. Tapi dikarenakan hari ini ada pembagian kisi-kisi ujian, ia jadi harus masuk.

NASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang