25

623 124 3
                                    

Jangan Lupa Vote & Komennya Teman-Teman

Sisca menghembuskan nafasnya melihat kiriman makanan yang lagi-lagi di kirimkan Shanka untuknya, sudah seminggu ini kiriman makanan terus datang untuknya, tak hanya saat makan siang, saat waktu makan malam pun atasannya itu tetap mengirimkannya makanan, yang membuat beberapa member mulai bertanya perihal kiriman-kiriman makanan tersebut dan rasanya ia mulai lelah untuk mencari alasan.

Sisca berjalan keluar dari ruangan member menuju taman di samping gedung Aksara, dan mulai meraih ponselnya, gadis itu terlihat mengotak-atik ponselnya sebelum menempelkan ponsel tersebut ke telinganya.

"Iya sayang? Tumben nelfon?" Sisca memutar matanya malas mendengar bagaimana Shanka menjawab panggilannya.

"Aku mau makan siang sama kak Shanka" ucapnya langsung ke inti alasan ia menelfon pria itu.

"Wih adem banget nih rasanya tiba-tiba di ajakin makan siang sama kapten Aksara, hahaha" Sisca kini terlihat mendengus kesal.

"Tapi janji yah setelah itu jangan ngirimin aku makanan lagi, member-member udah mulai nanyain kak, aku bingung harus jawab apa" ucap Sisca mengeluh pada Shanka.

"Jawab aja kiriman dari seseorang yang begitu mengagumi kamu"

"Kak aku serius"

"Aku gak pernah main-main sama kamu Sis"

"Tau ah ngeselin banget, chat aku aja kapan kak Shanka punya waktu buat makan siang, udah yah bye"

Sisca masih bisa mendengar Shanka tertawa di balik ponselnya sebelum ia mengakhiri panggilan lalu menghentak-hentakan kakinya kesal.

"Kenapa Sis?"

"Eh enggak kak" ia tiba-tiba tersenyum salah tingkah melihat Melody sang direktur Aksara tengah berdiri di depan pintu dan menatap bingung ke arah nya.

"Kenapa kakinya di hentak-hentakin gitu Sis?"

"Ada semut kak, hehe aku masuk yah kak" jawab Sisca asal sebelum ia mulai berjalan sedikit cepat masuk ke dalam gedung Aksara meninggalkan Melody yang masih menatapnya bingung, "Kayaknya aku harus sedikit ngurangin jadwal member deh, kaptennya aja mulai setres nih" gumam Melody sembari menggelengkan kepala.

******

"Yo siapin ruang vip di eatio, besok gua makan siang bareng Sisca" ucap Shanka saat ia baru saja selesai menerima telefon dari Sisca dan bertepatan dengan Gio yang masuk ke dalam ruangannya membawa beberapa berkas yang harus ia tanda tangani.

"Kok Sisca mau? Lu ngancem yah?" Tanya Gio.

Shanka memutar matanya malas "Gak lah, masa gua ngancem, dia mau dengan sukarela"

"Gak yakin gua"

"Serah lu dah, pokoknya siapin aja semuanya, ini makan siang pertama gua sama dia yang bener-bener berdua jadi jangan sampe dia ngerasa gak nyaman yah" perintah Shanka lagi sembari menandatangani beberapa berkas yang di letakan Gio di mejanya.

"Yang terpenting itu bukan nyaman sama tempatnya, tapi nyaman sama orangnya, jadi yang harus di persiapkan bener-bener tuh bukan tempat, tapi lu nya"

Shanka menghentikan aktivitasnya, beralih menatap Gio serius, "menurut lu gua harus kayak gimana Yo?"

"Ah nyesel gua ngomong gitu, bakal panjang lagi nih" Gio menepuk jidatnya, sebab Shanka sudah memberikan isyarat padanya untuk duduk, dan ia yakin itu akan menjadi ajang konsultasi yang akan memakan waktu cukup lama, dan pasti akan menunda beberapa pekerjaannya.

******

Sehari setelah ia menghubungi Shanka, Sisca cukup kaget bosnya itu mengiriminya pesan mengajaknya makan siang hari ini, ia pikir Shanka cukup sibuk dan baru akan mempunyai waktu setidaknya tiga atau empat hari lagi.

Golden RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang