Chapter 43

1K 91 6
                                    

Melvin memeluk Gupi dengan penuh cinta, merasakan kebahagiaan yang sama. Melvin mengusap-usap punggung Gupi memberikan kenyamanan. Gupi tersenyum di tengah air matanya, merasakan cinta suaminya yang begitu kuat.

Mereka berdua berpelukan dengan penuh kasih sayang, merasakan kebahagiaan luar biasa karena akan memulai perjalanan baru sebagai orang tua. Gupi merasa begitu bersyukur memiliki Melvin yang selalu ada di sisinya, dan Melvin merasa beruntung karena memiliki Gupi yang penuh cinta dan kebahagiaan sehingga membuat hidupnya berwarna.

Kebahagiaan ini akan menjadi awal dari petualangan baru bagi mereka, dan Gupi tahu bahwa dengan cinta dan dukungan suaminya, mereka akan mampu menghadapi semua tantangan yang akan datang dalam perjalanan menjadi orang tua.

Happy Reading ~
.
.
.
.
.

Gupi pagi ini sangat rewel ia hanya bisa menangis dan menangis, hanya mau makan buah buahan, hanya mau susu dan di gendong oleh Melvin.

Melvin sudah kesana kemari menggendong Gupi sambil menyuapi Gupi sepotong pir.

"Gupi sayang sini Ayah gendong kesian Melvin dari tadi gendong kamu terus pasti capek" ujar sang Ayah, ya saat ini kedua keluarga termasuk Melvin dan Gupi tinggal di mansion trai setelah mengetahui kabar bahwa Gupi hamil.

"Ndak mau hiks" Gupi mengeratkan pelukannya pada Melvin seolah oleh tak mau di pisahkan.

"Gupi mau susu sayang?" Tawar sang mama yang dibalas anggukan oleh Gupi.

"Daddy?" Cicit Gupi.

"Ada apa Baby, mau sesuatu hm?" Tanya Melvin

"Mau ikut Daddy kerja, tidak mau ditinggal"  cicit Gupi.

"Baby boleh ikut Daddy kerja tapi harus mau makan ya sayang" bujuk Melvin, Gupi terdiam sesaat.

"Eum mau mam masakan Bunda sama mama" ujar Gupi yang membuat anggota keluarga yang lain tersenyum lega.

"Baiklah kalau begitu Bunda dan Mamah akan memasak untuk anak manis Bunda, tunggu sebentar ya sayang" ujar sang Bunda mengecup pipi berisi Gupi lalu pergi ke dapur untuk memasak.

Gupi menjatuhkan kepalanya pada bahu sang Papa matanya sayu, beberapa kali juga ia menguap menandakan jika ia mengantuk. Gupi sudah berpindah ke gendongan sang Papa setelah dibujuk akan membelikan Gupi boneka Doraemon.

Sang Bunda dan Mamah datang dengan menghampiri mereka, memberikan kotak bekal berisi susu, dot, bekal dan mainan untuk Gupi kepada Melvin untuk berjaga jaga saja takut Gupi rewel di kantor. Sang Papa menyerahkan Gupi kepada Melvin, Melvin dengan penuh kelembutan menggendong Gupi seperti koala. Setelah mengambil tas dari Sang Bunda, Melvin beranjak pergi ke kantor.
.
.
.
.
.

Melvin sampai di kantor dengan Gupi di gendongan koalanya dan tas yang apik bertengger di pundaknya, siapapun yang melihatnya pasti memekik gemas begitu para pekerja yang melihat moment menggemaskan itu.

3 jam berlalu saat ini Gupi sedang memainkan mainanya yang dibawakan sang Bunda tadi.

"Gupi?" Tiba-tiba ada seseorang memanggilnya, Gupi langsung menoleh. Ia tersenyum saat melihat siapa yang menghampirinya.

"Kak Naomi Gupi sangat bosan~" ucap Gupi sembari bergelayut manja.

Melvin menghela nafas.

"Baby" panggil Melvin sampil ia melihat penampilan Gupi saat ini. Apa apaan dengan celana pendek berwarna hitam itu, tadi saat pergi Gupi memakai celana panjang dan sejak kapan Gupi berganti celana Melvin tak menyadarinya karena terlalu fokus dengan laptopnya.

Melvin menghampiri Gupi dan mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Gupi.

"Ingin bermain apa hm?" Tanyanya lembut Melvin sambil mengusap bibir Gupi yang memerah karena memakan buah naga.

Baby Gemesnya Melvin END (Mewgulf)Where stories live. Discover now