Pasangan Romantis.

618 69 9
                                    

Seorang wanita muda mematut-matutkan diri di depan cermin. Jemarinya memainkan pilinan mahkota kepala sepanjang leher. Model baru untuk segera memulai hidup baru, pikirnya.

Mulanya keinginan memangkas rambut sempat dipertentangkan. Prianya bilang, rambut panjang identik sosok perempuan elegan. Sementara ia berargumen, kecantikan tidak dinilai dari segi penampilan. Lagipula dirinya sedikit risih. Takut-takut rambut menjuntai mengganggu proses persalinan kelak.

"Apa aku jadi jelek, Sasuke-kun?"

"Tidak"

Ratu di mansion Uchiha mengembangkan senyum, "kalau begitu, potongan begini cantik?"

"Uh-hn" angguk si pria yang tetap kikuk melayangkan pujian mengenai paras wanitanya.

Sakura berambut panjang mungkin terlihat lebih imut. Tapi saat berambut pendek, dia terlihat dewasa, Uchiha Sasuke terpukau tiap melihat perubahan tampilan sang istri.

"Tehe~" terkikik, wanita itu meraih tas mini di tempat tidur, "ikou! Aku tidak sabar memborong perlengkapan bayi"

Sebuah kesempatan emas bagi Sasuke untuk memanjakan Sakura keluar. Jarang-jarang Sakura yang perutnya makin besar mau diajak pergi. Biasanya ibu hamil lebih suka merebahkan diri sambil mengeluhkan punggung dan pinggang yang pegal.

Kiranya usia delapan bulan masih boleh jalan-jalan, walau setapak demi setapak harus istirahat sebentar. Yang terpenting, di usia 37 minggu si wanita kesayangan wajib bed rest. Tak mau jika jabang bayi lahir lebih awal karena keadaan yang tak diinginkan.

***

"Kau yakin tidak memperpanjang kotrak?"

"Hai desu"

"Baiklah" petugas akademik fakultas berat hati atas keputusan dosen potensial, "aku tidak akan memaksa"

Amat disayangkan saat dosen setinggi 182 cm tak melanjutkan kerja. Di awal masuk, dosen alumni Konoha mendapat penawaran uji coba tiga bulan dan hasilnya memuaskan. Hingga pihak fakultas menambah enam bulan masa kontrak. Jika hasil kerja di atas rata-rata dan sanggup memenuhi ekspektasi, di bulan 12 dia punya peluang pegawai tetap.

Tinggal tiga bulan lagi, batin Sasuke. Tidak, dia tak menyesal. Ini jalan terbaik. Toh Sakura juga mendukung bila mengajar di tempat lebih dekat.

Beruntung sebelum pemberharuan kontrak, Sasuke duluan melamar ke Univeristas Oto. Sejauh ini, tes bisa dilalui dengan mudah. Penguasaan materi tak diragukan. Tinggal menunggu laporan final tentang kesanggupan mengajar di semester baru.

Pria berkeyakinan tinggi keluar dari ruang fakultas. Tidak berselang lama, ia mendapat email masuk terkait persetujuan bergabung di Universitas Oto. Jelas mudah ditebak. Universitas mana yang mau menolak pinangan dosen kompeten?

Kepak sayap Sasuke di dunia pedagogi diakui belasan perguruan tinggi. Sebagian besar berkeinginan menarik lelaki cerdas tersebut, namun tiada lowongan di kampus mereka. Semua kursi telah terisi. Bertepatan dengan itu, Universitas Oto menjadi jawara yang memenangkan perebutan lelaki segudang publikasi.

Tertulis dalam pesan, mereka menanti kabar kesanggupan Sasuke paling lambat minggu depan. Tepat setelah kontrak mengajar di Suna usai, dirinya akan bertolak ke Oto. Pria itu lantas mendongak, mengapa tahun lalu mencari pekerjaan tak semudah sekarang?

Berpuas diri dengan diskusi Oto, Sasuke mengisi kelas yang akan ditinggal per akhir Maret. Waktu yang pas untuk berpamitan, bertepatan dengan habisnya masa belajar-mengajar di semester genap. Mengungkapkan alasan mengapa dia perlu pindah.

Para mahasiswa protes habis-habisan. Mereka sudah nyaman dengan pola pembelajaran dosen seribu akal. Sebagian menyadari, pantas saja pengampu mata kuliah naungan Sasuke perlahan dialihkan pada dosen lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝕆𝕏𝕐𝕋𝕆ℂ𝕀ℕTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang