9

457 78 4
                                    

Dengan menghiraukan panggilan yoongi ataupun lisa. Chaeyoung terus berlari menuju dimana mobilnya terparkir. Ia benar benar di buat sakit hati dan kecewa oleh yoongi. Kenapa lelaki itu harus berbohong padanya, jika memang sedari awal dia dan suran memiliki hubungan, dan atau dia memiliki hati pada suran harusnya dia jujur saja, tidak perlu berbohong seperti ini dan berakhir membuatnya sakit hati.

"Sayang, dengarkan aku dulu. Kamu salah paham, aku---"

"Stop! Tidak usah di teruskan. Saya sudah mengembalikan semua uang bapak, dan itu artinya. Kita sudah berakhir!" Potong chaeyoung setelah menyentak tangan yoongi yang berusaha menggenggam tangannya.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya cepat, "tidak! Aku tidak mau chaeyoung! Aku tidak mau kita berakhir" tolaknya.

"Kalau tidak mau kenapa harus seperti ini! Saya sudah lelah pak! Jadi, hargai keputusan saya! Dan jangan ganggu saya lagi!"

"Tidak--- chaeyoung! Dengarkan aku dulu sayang! Cha--- brengsek!!!"

Setelah menyentak tangan yoongi, chaeyoung langsung masuk ke dalam mobilnya. Dan untungnya lisa sudah ada disana, entah kapan dan lewat mana sahabatnya itu masuk ke dalam mobil.

"Ayo lis"

"Tapi chaeng, pak yoongi gimana?" Tanya lisa yang melihat yoongi masih berusaha mengejar chaeyoung. Bahkan lelaki itu kini berusaha membuka pintu mobil chayoung.

"Biarin aja, ayo cepetan jalan lis"

"Tapi,---"

"Jalan lisa!"

Pada akhirnya lisa menuruti keinginan chaeyoung. Ia mulai menjalankan mobilnya dan meninggalkan yoongi yang masih mengejar mereka.

"Chaeyoung! Sayang! Aaaarrggg! Bajingan!" Maki yoongi begitu mobil chaeyoung menjauh.

Menghiraukan suran yang mengejar dan memanggil manggil namanya, yoongi bergegas menuju mobilnya untuk menyusul chaeyoung.










Sementara itu, di dalam mobil--- chaeyoung tak hentinya menangis. Wanita itu begitu di buat kecewa oleh sikap yoongi. Ia tak menyangka jika hubungannya dengan yoongi akan berakhir seperti ini. Meskipun dari awal dia sudah tau resikonya jika menjalin cinta dengan lelaki itu, tapi tetap saja--- tetap saja ia merasa sakit dan belum bisa menerima perlakuan yoongi.

"Chaeyoung, sudahlah--- bukankah aku sedari awal sudah memperingatimu" ucap lisa berusaha menenangkan chaeyoung.

"Hiks--- dia jahat sekali" isak wanita cantik itu.

"Aku sudah bilangkan sama kamu chaeng, jangan pakek hati kalau mau jadi sugar babbynya pak yoongi. Kalian itu cuma sebatas kerjasama. Kamu muasin pak yoongi, dan pak yoongi kasih kamu materi" jelas lisa lagi, "apalagi usia kalian juga jauh, kalau emang pak yoongi mau jalin hubungan. Pasti dia milih yang seumuran kayak dia atau malah di atasnya. Bukan milih anak kecil kayak kita. Tipe dia pasti perempuan dewasa kayak bu suran"

Bukannya mereda, tangis chaeyoung malah semakin pecah begitu mendengar penjelasan lisa. Lisa sendiri di buat semakin bingung, ini gimanaa cara nenangin chaeyoung. Belum lagi yoongi yang berusaha mengejar mereka

"Chaeng, itu mobil pak yoongi udah mulai deket. Gimana nih?" Tanya lisa panik saat melihat mobil yoongi berusaha menyalipnya.

Sontak chaeyoung langsung menoleh ke belakang, dan benar saja, mobil yoongi sekarang sedang mencari celah untuk mendahuluinya.

"Lisa, di depan ada belokan, kita langsung belok kesitu saja" suruh chaeyoung masih dengan menoleh ke belakang memantau mobil sugar daddynya itu.

Dan tepat saat yoongi berhasil mendahului mobilnya, lisa langsung belok dan masuk ke dalam gang.

"Sial!" Maki yoongi setelah sadar di kelabuhi oleh kedua anak didiknya.  "Aku harus gimana lagi sekarang" erangnya frustasi.











"Ini sudah hari kelima kamu sembunyi disini chaeyoung. Kamu gak kasihan sama pak yoongi? Dia khawatir loh, dia terus terusan nanyain kamu" lapor jihyo yang baru saja pulang dari kuliah dan langsung masuk ke kamar chaeyoung.

Yeri mengangguk setuju, "iya chaeng. Dia ngajarnya jadi gak fokus karena mikirin kamu. Dia malah sempet gak berangkat ngajar 2 hari kemarin waktu awal awal kamu ngilang" tambahnya.

"Aku juga sedikit ngerasa bersalah sih bantuin kamu kabur chaeng. Pak yoongi keliatan frustasi banget dari kemarin. Malahan dia kemarin sempet buntutin aku, mungkin ngiranya kamu sembunyi di rumahku" sahut lisa.

Chaeyoung sendiri yang sedang makan menggendikkan bahunya acuh, "kan ada bu suran. Dia gak mungkinlah ngerasa kehilangan aku. Dia cuma akting" jawabnya.

"Ah enggak sih chaeng. Menurutku dia itu malah risih sama bu suran. Mungkin dia kemarin mau bantuin bu suran biar gak di pepet terus sama itu ibuk ibuk" ucap yeri.

"Iya bener, kalau emang dia suka sama bu suran. Kenapa enggak jadian dari dulu aja, sebelum jadiin kamu sugar babbynya" timpal jihyo.

Namun gadis cantik itu hanya diam. Dia sendiri masih kecewa pada yoongi yang berbohong padanya.

"Besok kamu berangkat ya chaeng, udah 5 hari loh. Takutnya nanti kamu malah kena masalah, seenggaknya kamu mikirin kuliah kamu. Kalau emang kamu males ngobrol sama pak yoongi, yaudah kamu tolak aja kalau dia ngajak ketemu atau ngobrol" suruh lisa.

"Iya, seenggaknya kamu tunjukkin tuh ke pak yoongi kalau kamu baik baik aja tanpa dia"











Mengikuti saran dari teman temannya, akhirnya pagi ini chaeyoung berangkat ke kampus. Benar kata mereka, ia juga harus memikirkan pendidikannya, kalau nurutin sakit hati sih--- chaeyoung maunya pindah aja biar gak ketemu pak yoongi.

Dari awal dia berangkat sampai saat ini, chaeyoung sama sekali belum melihat sosok yoongi. Kalau suran sih, kata salah satu mahasiswa tadi, dia sedang cuti. Baguslah, jadi selama dirinya tidak berangkat kemarin, dosen genit itu tidak menggoda yoongi.

"Chaeyoung!"

Baru saja dirinya membatin tidak melihat yoongi sedari tadi. Akhirnya lelaki itu muncul juga. Karena masih merasa kecewa dan enggan berbicara dengan lelaki itu, chaeyoung berusaha kabur dari sana untuk menghindar.

Tapi, dia kalah cepat. Pemuda berkulit pucat itu sudah terlebih dahulu meraih tubuhnya dan membawanya paksa masuk ke dalam ruangan yang kosong.

"Ih! Apa apaansih pak! Lepasin!" Pekik chaeyoung yang berusaha melpaskan pelukan yoongi.

Bukannya melepaskan pelukan itu, yoongi malah semakin mengeratkan pelukannya dan mengecupi pucuk kepala sang gadis.

"Aku rindu sekali sama kamu sayang" ucapnya.

"Apaansih pak! Lepasin saya! Kita sudah tidak ada hubungan apa apa lagi!" Sentak chaeyoung dengan mendorong dada yoongi sedikit keras hingga pelukan itu terlepas.

"Stop chaeyoung!" Teriak yoongi saat chaeyoung berjalan cepat menuju pintu ruangan itu, "jangan seperti anak kecil! Ini hanya masalah sepele! Kenapa kamu marah sampai seperti ini!" Bentaknya, sepertinya lelaki itu mulai terbawa emosi.

Chaeyoung yang mendengar itu langsung membalikkan badannya menghadap yoongi sepenuhnya.

Mahasiswi cantik itu menyunggingkan senyumnya, "apa? Apa kamu bilang? Sepele?" Tanyanya. "Bantuin cewe lain di belakang aku kamu anggap sepele?"

Seketika yoongi terdiam, ia mulai sadar kalau salah bicara.

"Berkali kali kamu bohongin aku min yoongi! Kamu jalan, makan berdua di belakang aku sama bu suran. Itu juga sepele? Bantuin materi ke dia, di belakang aku. Itu juga sepele iya?" Tanyanya, "terus, makan lagi berdua dan peluk2an sambil bilang kalian pacaran di depan banyak orang juga kamu bilang sepele? Kamu pikir aku gak punya hati ha?!"

"Bu-bukan sayang maksudku----"

"Maksud kamu apa? Aku tau kok kalau aku ini cuma pemuas nafsu kamu. Aku sadar diri kalau seharusnya aku tau batasan. Maka dari itu, aku balikin tuh semua uang kamu. Kita akhiri semua ini, aku udah capek" potongnya.

"Gak! Aku gak mau sayang, aku gak mau  kita berakhir" tolak yoongi.

"Terserah! Tapi aku bener bener udah capek sekarang. Jadi, berhenti ganggu aku! Kita udah selesai! Bye!"










•••

DADDY [M]Where stories live. Discover now