12✯ jealous?

24 9 9
                                    

⚠️Geng motor, kekerasan, Bahasa kasar, kenakalan remaja, Obsesi, Posesif,
Toxic Boy, Toxic Relationship ⚠️

Banyak terdapat bahasa kasar dan tingkah yang tidak patut ditiru, harap bijak dalam membaca.

✯✯

Happy reading

✯✯






Waktu membesuk mereka tak terasa sudah hampir habis alhasil satu persatu dari mereka berpamitan pulang kepada Danan lalu melangkah menuju pintu utama, hingga menyisakan Dhara seorang di ruangan itu.

"Kalo gitu gue pulang dulu," pamit Dhara seraya hendak melangkah menuju jejak yang lain.

"Tunggu," kata Danan menghentikan gerakan tubuh Dhara.

Dhara memalingkan wajahnya ke arah Danan dengan ekspresi wajah mempertanyakan perkataan Danan yang menghentikan gerakannya.

Danan menggaruk belakang lehernya seakan kesulitan mengatakan kalimat di benaknya kepada wanita di hadapannya ini.

"Kalo lama gue pergi nih," ancam Dhara yang berhasil membuat pemuda di hadapannya terlihat panik.

"Eh jangan dong," jawab Danan dengan cepat. "Aku cuma mau tanya. Minggu ini, kamu free gak," sambungnya diakhiri cengiran.

Dhara menaikkan satu alisnya. "Memang kenapa?"

"Aku cuma mau ajak kamu ketemu Moci, tapi kalo kamu gak mau ju-"

"Boleh aja," potong Dhara berhasil membuat Danan memasang ekspresi wajah terkejut seakan tidak percaya dengan kalimat yang ia dengar melalui gendang telinganya, tentu saja perasaan senang.

Dhara hendak kembali melangkah tetapi ia menghentikan kembali gerakannya seakan teringat sesuatu. "Semoga cepat sembuh," ucapnya lalu berjalan ke arah pintu tanpa menoleh ke belakang.

Kedua kalinya mata Danan melebar setelah mendengar ucapan Dhara, namun kemudian sebuah senyuman mengembang di wajahnya disertai ekspresi gemas, menatap ke arah kepergian Dhara.

~~~~

Di halaman rumah sakit terlihat lima remaja yang masih mengenakan seragam putih abu-abu tengah berdiri di samping motor yang berjajar rapih di parkiran rumah sakit. Tak lama terlihat seorang gadis cantik yang juga memakai seragam yang sama seperti mereka menghampiri segerombolan remaja itu.

"Lama banget lo," kata Vidya ketika melihat Dhara berjalan ke arah dirinya.

"Sorry," jawab Dhara sedikit acuh.

"Halah pasti tadi abis mesra-mesraan sama si Danan," celetuk Vidya yang langsung mendapat toyoran kepala dari Dhara.

"Kalian pulangnya mau bareng kita lagi?" tanya Aspi ketika sudah selesai memakai kembali helm di kepalanya.

"Gue nggak—"

"Gue iya!" teriak Vidya yang menyela ucapan Dhara, lalu menoleh ke arah Barry yang duduk di atas motornya seraya mengotak-atik ponsel di tangannya.

Dhara memasang ekspresi geli kala melihat tingkah Vidya yang seperti itu, sama halnya dengan Aspi. "Ya udah atuh, duluan ya," pamit Aspi yang dibalas anggukan dari Dhara. "Hayu Nu," sambungnya kepada Janu, lantas Janu menaiki motor Aspi di belakang. Setelah Janu mengatakan salam kepada Dhara, Aspi mulai melajukan motornya yang diikuti oleh Kheevan dari belakang bersama motor Vespa-miliknya.

DANAN CARAKA || ON GOING ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang