"Emang anda siapa bisa memberi perintah kepada saya? Dan memang benar, anda adalah guru yang gak jelas, tadi nanya alasan kami, trus kenapa gak di terima? Padahal alasan kami jelas dan nyata" ucap Aran panjang lebar
"Kamu anak baru, kenapa melawan banget sih? Kamu gak takut di keluarin dari sekolah ini?" Tanya Bu Sisca kesal
"Ngapain takut, oh iya saya belum berkenalan dengan anda, kenalin saya Aranza Khaula Harlan" ucapnya berdiri di depan meja Bu Sisca dan mengecilkan nama lengkap nya yang membuat Bu Sisca terdiam
"Kenapa diam?, kaget ya?" Tanya Aran dengan posisi tangan yang menopang tubuhnya di meja
"Oke" ucap Aran dan membalikkan badannya "let's play cards" ucapnya sambil menatap eli dengan senyum pesikopat nya
"Bang ran, ini bisa di bicarakan baik' kan?" Tanya Tian yang khawatir dengan kejadian selanjutnya
"Iya ran, baru juga kemaren kita masuk" ucap eve yang juga sama seperti Tian yang sedang ketakutan
"Ran" panggil Chika "bisa bicara di luar bentar?" Tanyanya lembut yang mampu menghipnotis Aran dan Aran mengangguk nurut sama Chika yang membuat anak JMT kaget se kaget kagetnya
"Sebentar ya Bu" ucap Chika pada Sisca, yang masih bengong
"A-ah i-iya silahkan" ucapnya gugup
Di luar ruangan, Chika ingin bernegosiasi dengan Aran "ran" panggilnya dengan posisi Chika yang bersandar di dinding dan Aran yang berada di depannya, jarak mereka tidak terlalu jauh
"Kenapa?" Tanya Aran yang tersadar dari lamunannya
"Jangan kasih kartu ke eli ya" pintanya "kita negosiasi aja gimana?" Tanya Chika
"Gini aja, aku bakalan turuti permintaan kamu, tapi kamu juga harus turuti permintaan aku" tawar Aran
"Oke aku terima tawaran nya" ucap Chika "aku bakal turuti permintaan kamu" lanjutnya
"Berapa lama?" Tanya Aran
"Satu Minggu cukup?" Tanyanya dan Aran langsung menggeleng "dua Minggu?" Tanyanya lagi dan di balas anggukan dari Aran
"Harus siap sedia" ucap Aran
"Oke, ayok masuk" ajaknya sambil menarik tangan Aran
Mereka kembali masuk ke dalam ruangan "oke, masalahnya sudah selesai" ucap Chika "kalian boleh keluar ruangan" lanjutnya, tapi anak JMT hanya diam sambil memandang mereka berdua secara bergantian dan mereka tertuju pada tangan Chika yang menggenggam tangan Aran, Chika yang menyadari hal itu langsung melepas tangan Aran
"Yok keluar" ajak Aran pada anak JMT
Anak JMT keluar dari ruangan BK dan langsung menuju kantin karena sudah jam istirahat, mereka masuk dan langsung menjadi pusat perhatian, tapi seperti biasa, mereka tidak peduli
Mereka duduk di bangku biasa dan langsung memesan makanan, tak berselang lama anak OSIS datang dan tak jauh beda, mereka juga jadi pusat perhatian, mereka duduk di tempat biasa para anak OSIS
"Kayak nya aku pernah liat Aran deh, tapi di mana ya?" Ucap jinan bingung "oh iya, lu utang cerita sama kita Frey" lanjutnya
"Iya kak, nanti aku ceritain di ruang OSIS" ucap Freya "kalo di sini takut ada yang denger" lanjutnya
"Oke" ucap mereka kompak
Anak JMT asik bercanda dan tertawa, melakukan hal konyol yang membuat satu kantin tertawa
***
Anak OSIS telah selesai makan dan mereka langsung menuju ruang OSIS, sesampainya di ruang OSIS, mereka semua langsung duduk berdekatan
"Ceritain Frey" ucap Marsha
"Oke, jadi gini...
Flashback on
Freya sedang duduk di taman belakang sekolah, di bawah pohon rindang sambil membaca buku
"Hai Frey" sapa seseorang sambil menepuk pelan pundak nya
"Eh, knp flo" jawab Freya
"Sendiri aja, aku duduk sini ya" ucap floran dan hanya di balas anggukan kepala dari Freya
"Frey boleh ngomong bentar?" Tanya floran sambil menatap mata Freya dalam dan Freya hanya mengangguk
"Jujur, aku gak bisa merangkai kata' jadi aku langsung to the point aja ya" ucapnya sambil menarik nafas dalam "aku suka sama Kamu tapi gak tau sejak kapan dan apa alasan nya, So do you want to be my girlfriend or not?" Tanya floran tulus
Freya tersenyum "Yes, I want to" floran tersenyum dan langsung memeluk Freya erat
"makasih ya" ucapnya
"Iya sama-sama" balas nya dan membalas pelukan floran, setelah pelukan mereka terlepas Freya langsung bertanya pada floran
"Kamu anggota JMT kan?" Tanya Freya pada floran yang sedang menggenggam tangannya dan menyandarkan kepalanya di bahu Freya
"Iya, kenapa?" Jawab floran
"Ketua kalian siapa?"
"Maaf, kalo itu aku tidak bisa menjawab nya sekarang"
"Ouh, okey"
"Jangan marah dong, tapi aku hanya mau ngasih tau sama kamu, kalo nanti dia balik indo, jangan cari masalah sama dia kalo kamu masih sayang nyawa" ucap floran panjang lebar
"Kenapa?"
"Karena dia gak pernah bercanda dengan ucapan nya, pokoknya jangan sampai dia bilang 'let's play cards', karena kalo dia udah ngomong gitu hidup kamu gak bakalan tenang" jelasnya panjang lebar "dan kamu harus tau warna dan arti kartu itu" lanjutnya
"Ada berapa dan apa aja?"
"Ada 3 warna, kuning merah dan hitam, kalo yang kuning kamu harus hati-hati, bisa jadi pas ketemu, anak JMT nge isengin kamu dan hidup kamu gak bakalan tenang, kalo dapat merah siap-siap aja mental kamu rusak, dan kalo hitam ada dua pilihan, mati menderita atau mati memalukan" ucapnya panjang lebar
"Kamu kenapa masuk JMT?"
"Karna di JMT aku bisa belajar banyak hal, dan karna JMT jugalah aku masih bisa hidup sampai sekarang" "JMT adalah tempat aku untuk pulang"
Flashback off
...Jadi gitu ceritanya" ucap Freya di akhir ceritanya
Lusa up lagi, tapi kalo Minggu nggak
♦
♦
♦
♦
♦
MAAF KALO MAKIN GAK NYAMBUNG, AKU NULIS APA YANG ADA DI OTAK KU
♦
♦
♦
♦
♦
KALO ADA KATA YANG KURANG PAS BILANG YA, LANGSUNG KOMEN AJA, AKU TERIMA KRITIK DAN SARANNYA
♦
♦
♦
♦
♦
AKU GAK MAKSA KALIAN BUAT NGEVOTE, TAPI KALO KLEN BERBAIK HATI, BOLEH LAH DI VOTE
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH SEMUA
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja