"BERHENTI" teriak seseorang yang membuat anak JMT berhenti namun tidak dengan geng motor tadi
Bughh
Seluruh anak JMT langsung memundurkan langkahnya, namun tidak dengan Adel yang terus mendapat serangan dari ketua geng tadi
"BERHENTI BANGSAT" ucap Aran emosi dan langsung menghajar ketua geng tadi
Suasana parkiran sekolah yang masih ramai membuat Aran kembali menjadi bahan tontonan, namun apa ia peduli jika ia menjadi bahan tontonan? Oh tentu tidak
Kembali ke Aran yang mengajar ketua geng tadi habis habisan, anak JMT tak ada yang berani mendekat, bahkan anggota dari geng tadi pun tidak ada yang berani menghentikan emosi Aran
"Sayang, stop" ucap seorang gadis dengan lembut, gadis tadi berdiri di dekat Aran
Aran yang mendengar suara tersebut menghentikan pukulan nya, ia melihat gadis tadi yang tersenyum manis menatap nya, Aran seakan terhipnotis melihat tatapan gadis tadi
"Chik, tapi di…" ucap Aran terpotong karena Chika meletakkan jari telunjuknya di bibir Aran
"Aku capek, mau pulang" ucapnya menggenggam pergelangan tangan Aran
"Urusan kita belum selesai" ucap Aran pada ketua geng yang udah terkapar, bahkan ia sudah tidak sanggup membuka matanya
"Dan untuk lo, ga usah terlalu belagu" ucap Aran sambil menarik kerah orang tengil yang sekarang hanya bisa diam menunduk
Aran langsung menarik tangan Chika, ia menuju ke mobilnya yang terparkir rapi di dekat mobil mirzan dan Olla, ia langsung melajukan mobilnya setelah ia dan Chika masuk
Aran mengantar Chika menuju rumah Chika, setelah itu ia pulang ke rumahnya, sesampainya ia di rumah ia langsung menuju kamarnya dan membersihkan tubuhnya, setelah selesai ia langsung turun ke lantai dasar dan mendapati muthe yang baru saja pulang dan di belakangnya ada seseorang
"Dari mana?" Tanya Aran datar sambil menatap orang yang mengantar muthe
"Kita tadi habis dari kantor om dan butik Tante bang, Aldo tadi mau minta izin sama om dan Tante, Aldo mau ngajak muthe jalan ke pasar malam bang, kata mereka tanya Abang dulu kalo mau ajak muthe jalan, makanya saya ikut masuk mau minta izin sama Abang" ucap Aldo panjang lebar
"Kalo ga gw izinin" ucap Aran datar
"Iss kooo, kok gitu sih, gak suka pake lo-gw" ucap muthe ngambek dan tak mau menatap kokonya
"Koko juga gak suka kalo kamu gak jujur sama Koko kalo kamu sudah ada pacar" ucap Aran yang membuat muthe menunduk
"Duduk" ucap Aran datar dan duduk di sofa singel
Aldo dan muthe duduk, mereka duduk bersebelahan dan tangan yang saling manautkan jari' tangan mereka, Aran menatap Aldo dengan tatapan mengintimidasi yang membuat Aldo menundukkan kepalanya sesekali
"Berapa lama pacarannya?" Tanya Aran sambil menatap Aldo
"Sudah…"
"Koko nanya siapa, kenapa kamu yang jawab" ucap Aran tanpa menatap muthe
"Kami sudah hampir setengah tahun pacaran bang" ucap Aldo dan dengan berani menatap mata Aran
"Kenapa gak pernah bilang sama Koko?" Tanya Aran menatap muthe
"Waktu itu mau bilang Koko, tapi dedek takut nangis kalo ngomong sama Koko, jadi dedek pikir pas Koko balik indo aja dedek bilang" ucap muthe
Aran mengangguk kemudian melihat jam yang berada di tangan nya, ia harus segera ke rumah Chika untuk belanja perlengkapan saat olimpiade nanti
"Ayah bunda tau?" Tanya Aran
"Tau bang" jawab Aldo
"Ya udah, Koko masih ada kerjaan sama Chika, Koko izinin kamu main asal pulang sebelum Koko sampai rumah" ucap Aran mendekat ke muthe dan mengelus lembut kepala muthe
"Pulang jam berapa ko?" Tanya muthe sambil menatap Aran
"Setengah tujuh malam, mungkin" ucap Aran sambil melihat arloji di tangan nya
"Oke" jawab mereka kompak
"Jaga muthe, awas sampai lecet dikit aja…" ucapannya ia jeda lalu ia memperagakan seakan ia akan membunuh Aldo
"Aman bang, kami dah sering jalan kok dulu" jawabnya mengacungkan jempolnya
"Sudah ya, Koko pergi dulu" ucap Aran dan mencium pucuk kepala muthe sedangkan muthe mencium pipi Aran
Aran pergi menuju rumah Chika, sesampainya ia di sana ia langsung membukakan pintu untuk Chika karena Chika sudah menunggunya di depan pintu, setelah itu Aran melajukan mobilnya menuju mall yang ada di pusat kota
Sesampainya di sana, mereka menjadi pusat perhatian karena mereka menggunakan baju couple berwarna peach yang oversize, dengan Aran menggunakan celana hitam cargo dan Chika menggunakan celana putih selutut
Aran dan Chika membeli barang yang bakalan mereka butuhkan nantinya, tidak banyak barang yang mereka beli, hanya beberapa buku, alat tulis, dan beberapa boneka untuk Chika dan muthe
Setelah selesai berbelanja, Aran dan Chika memutuskan untuk makan terlebih dahulu agar mereka tidak merasa lemas karena sudah menghabiskan banyak energi
Saat sedang menunggu pesanan mereka datang, tiba' ada seseorang yang duduk di sebelah Aran
"Hai sayang"
♦
♦
♦
♦
♦
HAI, GIMANA HARI INI?
♦
♦
♦
♦
♦
SEGINI DULU YA MANTEMAN
♦
♦
♦
♦
♦
JAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja