Mereka ngobrol sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.45, Chika dan Shani masak untuk makan malam, sedangkan Gracio dan Aran main catur di taman belakang
Jam sudah menunjukkan pukul 18.33, Shani menyuruh Chika dan Aran untuk bersih', sebelum ke kamar Aran, Shani meminjam kan Chika bajunya, sesampainya di kamar Aran
"Kamu dulu atau aku?" Tanya Aran
"Aku duluan" jawab Chika cepat
"Ya udah buru, jangan lama-lama" ucap Aran
"Iya" jawab Chika, setelah 15 menit Chika di kamar mandi, ia keluar menggunakan baju milik Shani
"Kamu mirip bunda" ucap Aran sambil melihat Chika dari atas ke bawah "cantik" gumamnya yang tidak dapat di dengar Chika
"Udah buruan sana mandi" ucap Chika dan Aran hanya mengangguk
Tak butuh waktu lama, Aran telah selesai mandi, ia hanya mengenakan kaos hitam dan celana training hitam, ia melihat Chika sedang melihat' figuran dan foto yang ada di lemari, meja belajar dan dinding
"Serius banget mbaknya" ucap Aran yang membuat Chika kaget
"Astaghfirullah ran, kaget aku" jawab Chika sambil mengusap dadanya
"Ngeliatin apa sih?" Tanya Aran
Ini" ucapnya sambil menunjuk foto yang di dalamnya ada 6 orang anak kecil
"Ouh, ya udah ayo turun" ucap Aran
Chikaram turun ke lantai dasar dan langsung ke dapur
"Ehh, dedek dah bangun ternyata" ucap Aran sambil mencium pucuk kepala muthe
"Belum ko, ini cuma tubuhnya aja yang di sini, jiwanya mah di kayangan" ucap Gracio, mereka tertawa melihat ekspresi kesal muthe dengan setengah sadar
"Udah dek, ga usah ngambek" ucap Aran yang sudah duduk bersama Chika
"Kak Chika, kak Chika kok mau sih sama koko, padahal kan dia ngeselin, cuek, galak, jahat, eh gak jahat deng, tapi kok kak Chika mau sih sama dia" ucapnya dengan penuh ekspresi "apalagi kak Chika selalu nolak cowok kalo dia pengen dekat kakak" ucap muthe penuh selidik
"Makanan datang" ucap Shani dan mereka makan tanpa berbicara
Setelah selesai makan Chika pamit pulang karna sudah malam, dan Shani menyuruh Chika untuk sering main ke rumah mereka, saat di mobil, Chika bertanya dan minta penjelasan dari Aran
"Berarti kamu anak pemilik sekolah dong" ucap Chika saat mengingat nama Shani dan foto nya
"Ia, tapi jangan kasih tau orang yang ada di sekolah ya" pinta Aran dan Chika hanya mengangguk
"Trus maksud 'calon mantu' tadi itu apa ya ran?" Tanyanya
"Bantu aku untuk memastikan perasaan aku ya Chik" jawab Aran yang membuat Chika bingung
"Hah? Gimana gimana? Aku gak ngerti" jawab Chika
"Bantu aku untuk memastikan perasaan aku ke kamu, apakah perasaan itu hanya sekedar kagum atau aku memang mencintai mu" ucapnya panjang lebar sambil menatap mata Chika "dah sampai" ucapnya lalu turun dan membukakan pintu mobil untuk Chika, Aran berniat izin kepada mami Chika tapi tak jadi karna Aya sedang berada di butik
"Ya udah, kalo gitu aku pulang aja ya" pamit Aran dan Chika hanya mengangguk
"Makasih ya" ucapnya
"Bye" ucap Aran sambil melambaikan tangannya dan di balas lambaian tangan juga dari Chika
Sesampainya di rumah, Aran langsung menuju ke kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya, ia langsung tidur menuju alam mimpi
Skip paginya
Aran sudah bangun dan rapi dengan seragamnya, hari ini ia memutuskan untuk berangkat sedikit terlambat karena ada urusan mendadak di sebuah tempat
Jam belum menunjukkan pukul 7, Aran sudah ada di parkiran sekolah, ia langsung menghampiri anak JMT yang ternyata sedang menunggu dirinya
"Lama amat pak ketua" ucap Olla
"Ada urusan" singkat Aran
"Ya udah ayo masuk" aja Lucas
Mereka masuk, tapi Aran dan eve bingung melihat siswa/i menunduk saat berjalan di depan segerombolan cowok
"Kenapa mereka nunduk kalo lagi jalan di depan mereka?" Tanya eve pada mirzan sambil berjalan
"Mereka pembully" bukan mirzan yang menjawab, melainkan Adel
"Eits, mau kemana anak baru?" Tanya salah satu dari mereka sambil memegang pundak eve
"Gak usah nyentuh bisa gak?" Tanya eve sambil melepaskan tangan orang itu dari pundaknya "jijik" ucapnya sambil mengibaskan tangannya di pundaknya seakan sedang membersihkan debu
"Wah, belagu banget jadi anak baru" ucapnya "lu ga tau kita siapa?" Tanyanya
"Ga tau dan ga mau tau" ucap eve lalu lanjut berjalan
Belum beberapa langkah ia jalan, tiba' "Eits, tidak semudah itu cantik" ucapnya sambil mencengkram kuat tangan eve
"Awss, sak...kit" rintih eve
"Lepasin bangsat" bentak mirzan dan melepaskan tangan eve dari orang tersebut, dan beruntung nya lorong tersebut sepi "udah, mending kita ke kelas aja" lanjutnya sambil menenangkan eve
Mereka pergi ke kelas, saat orang tadi ingin memegang tangan eve lagi, tangannya langsung di tahan oleh Aran "nama lu siapa?" Tanya Aran tanpa melihat orang tadi
"Nama gw Nolan" jawab Nolan dan Aran langsung melepas kasar tangan Nolan
"Sok iye banget dah tu orang" ucap salah satu teman Nolan
"Trus, mau lu apain anak baru itu boss" tanya Nolan pada orang tadi yang ternyata ketua geng mereka "mana mereka juga gak nunduk lagi" lanjutnya
"Kita tunggu aja nanti"
♦
♦
♦
♦
♦
MAAF KALO MAKIN GAK NYAMBUNG, AKU NULIS APA YANG ADA DI OTAK KU
♦
♦
♦
♦
♦
KALO ADA KATA YANG KURANG PAS BILANG YA, LANGSUNG KOMEN AJA, AKU TERIMA KRITIK DAN SARANNYA
♦
♦
♦
♦
♦
AKU GAK MAKSA KALIAN BUAT NGEVOTE, TAPI KALO KLEN BERBAIK HATI, BOLEH LAH DI VOTE
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH SEMUA
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja