VILLAIN'S KARMA 4

122 12 2
                                    




Sudah tiga bulan berlalu tapi teror yang di alami Seokjin semakin parah. Seokjin sudah berusaha mencari pelaku yang berani bermain-main dengannya, tapi ini benar-benar sangat sulit.

Kondisi ayahnya juga sedang tidak baik-baik saja. Perusahaan cabang terbesar mereka di singapura tiba-tiba memiliki masalah yang besar yang membuat ayahnya itu harus meninggalkan korea untuk memantau perusahaannya secara langsung.

Seokjin ingin memberitahu ayahnya apa yang sedang terjadi kepadanya, tapi jangankan mengangkat ponsel, Seokjin bahkan tidak bisa menghubunginya. Ayahnya hanya mengirim pesan satu kali yang meminta Seokjin agar tidak membuat terlalu banyak masalah selama dia pergi karena dia benar-benar tidak bisa memantau semua secara maksimal.

Hoseok sendiri juga merasa cemas. Dia beberapa kali berusaha menghubungi ayahnya dan memberitahu apa yang terjadi dengan Seokjin tapi yang dia dapat sebagai balasan hanyalah penjelasan untuk mengerti dengan kesibukan mereka. Jika kondisinya parah, ayah Hoseok hanya menyarankan untuk menghubungi perwakilan yang masih menetap di Korea.

Seokjin menatap lurus tasnya yang berisi foto-foto dirinya yang di coret spidol merah. Beberapa diedit seolah Seokjin telah terjatuh dari ketinggian. Warna darah yang menggenang di sekitar tubuhnya seketika membuat Seokjin merasa mual.

Hosoek menatap seokjin khawatir. Dia menyentuh bahu pria itu tapi langsung di tepis kasar.

Seokjin marah. Bahkan di saat seperti ini dia sama sekali tidak memiliki pentunjuk siapa yang sudah melakukan hal ini kepadanya. Setiap rekaman cctv yang Seokjin minta selalu bersih. Tidak ada keanehan yang terjadi.

"Orang yang melakukan hal ini pasti bukan orang biasa. Dia membalas untuk Jimin." Seokjin mengguman.

"Tapi cctv yang kita lihat tidak menampilkan hal aneh apapun."

"Justru itu... Tidak mungkin cctv tidak menangkap hal apapun disaat semua yang terjadi hanya di kelas ini jika tidak ada yang benar-benar merekayasanya."

Ucapan Seokjin membuat Hoseok termenung. Matanya membesar menyadari sesuatu.

"Seokjin, Yoongi menjadi satu-satunya orang yang bisa memasuki ruangan cctv dengan bebas. Dia adalah kekasih Jimin."

Mata Seokjin menyipit dingin. Kenapa dia tidak pernah memikirkannya? Yoongi adalah ketua osis. Dia juga merupakan kekasih Jimin dan sudah berhubungan lama dengan pria itu. Yoongi mungkin saja menjadi tersangka utama yang memanipulasi rekaman cctv-nya.

"Apa yang akan kau lakukan?" Hoseok bertanya pekarenalan. Dia tahu jika Seokjin benar-benar jatuh cinta kepada Yoongi. Perasaannya saat ini mungkin sedang tidak baik-baik saja.

Seokjin terdiam. Tidak ada ekspresi berarti yang dia tunjukan tapi hatinya benar-benar masam.

"Seokjin..."

"Apalagi? Tidak perduli siapa dia, jika dia berani mempermainkanku itu hanya akan menjadi akhir hidup tenangnya." Seokjin menyahut cepat. Kepalanya berdengung menyakitkan. "Ayo!"

"Kemana?"

"Ke ruang cctv. Dia tahu aku akan melapor ke kepala sekolah karena foto-foto ini jadi mungkin saja sekarang dia sedang berada di sana mengedit segalanya."

Hoseok mengangguk setuju dan langsung mengikuti langkah Seokjin. Langkah cepat mereka membuat mereka sampai dengan sangat cepat. Tanpa menunggu lama Seokjin langsung memasukan kunci dan membuka pintu ruangan keamanan itu. Kaki jenjangnya melangkah masuk dan seperti yang dia duga, Yoongi benar-benar ada di sana.

JIN HAREM UNIVERSE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang